Faktual dan Berintegritas


PADANG PARIAMAN -- Bupati Padang Pariaman, H. John Kenedy Azis 'tabik' rabo'. Dia marah ketika melihat dump truck bertonase tinggi, pengangkut bahan Galiang C melintasi Jembatan Kampuang Apa, Nagari Sungai Buluah Utara, Kecamatan Batang Anai. 

"Ini satu-satunya jembatan yang tersisa. Kalau ambruk pula gara-gara truk pengangkut bahan tambang galian C itu, habislah masyarakat," katanya. 

Bupati JKA yang didampingi Wakil Bupati, Rahmat Hidayat dan sejumlah Kepala OPD, Sabtu (6/12) sore itu, bermaksud hendak meninjau daerah-daerah terdampak bencana. Dalam perjalanan, dia melihat dua unit dump truck melintasi Jembatan Kampuang Apa. Tanpa pikir panjang, dia turun dari mobil dinasnya dan menyetop truk tersebut. 

Saking marahnya, Bupati JKA juga menyita dua STNK truk tersebut dan menelpon pemiliknya yang, kebetulan juga tokoh masyarakat. Melalui telepon seluler, Bupati itu meminta pemilik izin tambang untuk sementara tidak menggunakan dump truck dalam mengangkut bahan tambang Galian C. Kalau masih kedapatan, dia akan cabut izin tambangnya. 

Bupati menayampaikan bahwa Jembatan Kampuang Apa adalah satu-satunya akses masuk bagi masyarakat Nagari Lubuak Aluang, Sikabu dan Nagari Salibutan, yang tersisa. Jika jembatan itu ambruk pula gara-gara dilalui truk-truk bertonase tinggi, maka habislah masyarakat di tiga nagari tersebut. "Mereka adalah anak-anak, kamanakan Pak Datuak juga," katanya mengingatkan pengusaha tambang. 

Kemarahan Bupati sangat beralasan. Apalagi melihat kondisi Jembatan Kampuang Apa yang rapuh pasca diterjang banjir bandang beberapa waktu lalu. Jembatan itu bukan hanya jalur biasa. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses utama yang tersisa bagi masyarakat yang hendak ke Nagari Lubuk Alung, Nagari Sikabu, dan Nagari Salibutan.

"Kita baru saja kehilangan akses penting setelah Jembatan Kayu Gadang dan Jembatan Koto Buruak ambruk dihantam banjir. Jembatan Kampuang Apa ini adalah harapan terakhir dunsanak kita," kata Bupati JKA. (drh)
 
Top