PADANG -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumbar menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir Agam. Bantuan disalurkan ke warga Jorong Balai Belo, Kenagarian Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Senin (8/12) lalu.
Dikutip dari website Kemenag RI, bantuan diserahkan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumbar Mustafa. Hadir mendampingi, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pondok Pesantren (Papkis) Joben, serta Kepala Kantor Kemenag (Kakankemenag) Kabupaten Agam, Thomas Febria.
Mustafa mengajak masyarakat untuk melihat musibah dari sudut pandang keimanan. “Cobaan diberikan karena Allah sayang terhadap hamba-Nya, untuk menaikkan ‘grade’ dan tingkat iman takwa kita,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya bersabar, mengambil pelajaran (ittibar), dan memperkuat kebersamaan serta rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama umat. Bantuan yang disalurkan Kanwil Kemenag Sumbar total senilai Rp 10 juta, dengan rincian Rp 7 juta dalam bentuk tunai dan Rp 3 juta berupa paket sembako.
“Penyaluran bantuan ini adalah bukti tanda bersaudara,” tegas Mustafa.
Mustafa juga menyampaikan bahwa seluruh jajaran Kemenag Sumbar, khususnya jajaran Kemenag Agam, termasuk para guru madrasah, turut merasakan kesulitan yang dialami warga. Ia pun berpesan agar masyarakat terus berdoa.
“Mari kita meminta dan berdoa, hujan yang turun adalah hujan rahmat yang akan membawa kita menjadi umat yang bersyukur dan bersabar. Mari kita hadapi bersama-sama,” ajaknya.
Kesabaran, menurut Mustafa, modal utama untuk bangkit dan memulihkan semangat baru, yang kelak akan mendatangkan pahala berlipat dan pelajaran hidup yang berharga. Mustafa juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Kemenag, madrasah dan Ormas keagamaan yang telah menyumbangkan tenaga dan materi hingga bantuan dapat tersalurkan.
Ia menuturkan bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat materiil, tetapi juga penyemangat spiritual untuk bersama-sama bangkit, bersabar, dan membangun kembali kehidupan pasca musibah.
Kakankemenag Kabupaten Agam Thomas Febria, dalam kesempatan yang sama melaporkan respons pasca bencana. Ia menyatakan bahwa Kemenag Agam terus berkoordinasi intensif dengan Tim Kakanwil Kemenag Sumbar, terutama terkait kondisi lembaga pendidikan madrasah dan lembaga keagamaan lainnya yang terdampak.
“Kami telah membentuk tim reaksi cepat. Kami berharap penggalangan dana dan donasi akan terus berjalan, baik dari ASN maupun guru,” jelas Thomas.
Pihaknya juga telah melakukan perekapan terhadap fasilitas lembaga pendidikan, ASN, dan guru yang mengalami kerusakan atau kerugian akibat bencana. (*)