Faktual dan Berintegritas


SINGKARAK -- Belum reda dampak  bencana banjir dan longsor yang meluluhlantakkan sebagian wilayah kabupaten Solok bagian utara akhir November lalu, bencana banjir susulan kembali mengancam pemukiman masyarakat. Peristiwa pada Rabu (10/12) itu terjadi di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih dan Saniangbaka, Kecamatan X Koto Singkarak.

Bencana banjir yang terjadi akibat luapan dua sungai di kawasan itu, masing-masing sungai Muaro Pingai dan sungai Saniangbaka. Pemicunya adalah intensitas hujan deras yang kembali mengguyur wilayah Kabupaten Solok sejak Selasa hingga Rabu (9-10/11).

Informasi yang diterima dari Camat Junjung Sirih, Neni Amelia menyebut,  akibat luapan sungai, kawasan pemukiman warga dan jalan utama di Muaro Pingai kembali digenangi air bah. "Air muluap hingga ke jalan arah ke Paninggahan. Tinggi air mencapai 30 cm," ujar dia.

Senada dengan Camat Junjung Sirih, Ketua Pemuda Muaro Pingai, Candra menyebit, air mulai meluap sejak pukul 07.00 pagi. "Ratusan rumah warga terancam banjir di Jorong Guci IV, Jorong Guci II, Jorong Tanjuang dan Jorong Panyalai," sebut Candra.

Terpisah, Pj. Walinagari Saniangbaka, Zulmasdia mengatakan,  sungai Tangaya Saniangbaka terus menunjukkan potensi membesar. Masyarakat yang bermukim di bantaran sungai diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir.

"Akibat banjir ini, petugas yang tadinya masih bekerja membenahi dampak banjir pekan lalu,  kini tidak bisa bergerak dan terhenti total," kata Zulmasdia. (dt)
 
Top