Faktual dan Berintegritas

Mahyeldi 


PADANG, SWAPENA -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah mengaku namanya telah dicatut untuk penipuan via aplikasi whatsapp (WA). Penipu menjalankan aksinya dengan modus diutus Gubernur untuk peninjauan sekaligus memberi bantuan untuk keperluan pembangunan/ renovasi masjid.

"Saya tidak pernah mengutus orang untuk melakukan peninjauan sekaligus pemberian bantuan pembangunan masjid, apalagi yang namanya H. Rajali S.Sos, M.Sp saya tidak kenal, itu penipuan," jelas Mahyeldi saat ditemui disela-sela kegiatannya kunjungan kerja ke Kota Bukittinggi, Jum'at (20/1).

Mahyeldi menjelaskan mengetahui adanya kasus penipuan ini setelah dikirimkan bukti tangkapan layar yang berisi chat percakapan dari beberapa sahabatnya. Isi pesan chatt tersebut, pelaku penipuan atas nama H. Rajali, S.Sos, M.Sp mengaku sebagai pelaksana bantuan sosial Prov. Sumatera Barat yang diutus oleh H. Mahyeldi Ansharullah S.P, berencana akan melakukan peninjauan pada hari Kamis, minggu depan, sebelum memberikan bantuan untuk pembangunan masjid.

"Saya lihat percakapannya, dia menyampaikan bahwa akan berkunjung Kamis depan ke masjid yang dijanjikan diberi bantuan, saya sampaikan ini bukan saya yang utus dan minta Kepala Biro Adpim Maifrizon untuk segera membuat konfirmasi di berbagai media, sebelum ada korban," terang Gubernur Mahyeldi.

Namun Mahyeldi menuturkan pihaknya belum mengambil sikap untuk melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dengan alasan belum ada pihak yang dirugikan secara materi, karena dari isi pesan chat yang diterima semua masih dalam tahap ajakan bertemu.

"Jika nantinya kita menerima laporan ada kerugian materi, maka opsi untuk melaporkan kepada kepolisian akan kita pertimbangkan," ucapnya.

Dia menjelaskan bantuan untuk pembangunan masjid bisa saja diberikan. Akan tetapi ada mekanisme yang harus dilalui dan pastinya bukan dirinyalah yang mengurus secara langsung.

"Andaipun memang ada bantuan, tidak mungkin saya akan menugaskan orang di luar struktur pemerintahan, karena itu resmi," jelas Buya Mahyeldi. (kmf)

 
Top