PADANG -- Debarkasi Padang hanya menyisakan satu kloter lagi, setelah mendaratnya jemaah haji kloter 14 di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Senin (7/7). Menurut Sekretaris PPIH Debarkasi Padang, M.Rifki, satu jemaah haji terpaksa dilarikan dengan ambulan ke Rumah Sakit M
Djamil Padang, karena butuh perawatan khusus.
Jemaah haji yang belum diketahui namanya ini, diperkirakan jemaah haji dengan risiko tinggi (risti). Soalnya pada kloter 14 didominasi oleh lansia yang rata-rata risti.
"Berdasarkan usia ada 211 jemaah yang berusia lebih dari 60 tahun. Sisanya 204 jemaah, umurnya di bawah 60 tahun," katanya kepada Singgalang, Senin (7/7).
Ia mengatakan, karena banyaknya yang berusia lanjut, maka dibutuhkan 29 kursi Roda. Selain itu, juga ada 03 jemaah yang butuh alat bantu selain kursi roda.
"Ada juga 6 jemaah yang butuh perhatian khusus. Mereka adalah Syahrul Sahab (75), Delvina Sarifudin (65), Syafrida Kamaru Zaman (61), Kamaruddin Maun (72), Harminas (69), dan Syafmaidarli (60)," tambahnya.
Berdasarkan status risti, risti berat sebanyak 69 jemaah, risti sedang sebanyak 103 jemaah, risti ringan sebanyak 125 jemaah, dan tidak risti sebanyak 116 jemaah.
"Total jemaah haji dan petugas kloter 14 sebanyak 424 jemaah. Terdiri dari laki-laki sebanyak 177 jemaah dan perempuan sebanyak 247 jemaah," ucapnya.
Kloter 14 take off dari Bandara AMMA Madinah pada Senin (7/7) pukul 02.00 WAS dan mendarat di BIM Senin (7/7) pukul 15.10 WIB. Jemaah haji yang tanazul akhir sebanyak 02 jemaah, atas nama Ermawati Darimi (67) asal Kota Pariaman yang menderita Pneumonia, Stroke asal dari kloter 11. Satu lagi bernama Rosmalini Malik (58), dari kloter 12.
Setelah kedatangan jemaah haji kloter 15 esok hari, maka petugas akan segera menggelar rapat evaluasi dan melakukan pembubaran panitia. Meski begitu, jemaah haji yang membutuhkan bantuan akan terus dilayani, namun tempatnya beralih ke kantor Kemenag Sumbar di jalan Kuini Padang. (hn/sgl)