Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Laporan bencana alam di Sumatera Barat (Sumbar) terus meningkat hingga Rabu siang (27/11). Peningkatan terutama terjadi di Kabupaten Agam, Pasaman Barat, dan Kota Padang. Hingga Rabu sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumbar mencatat sembilan warga meninggal dunia, masing-masing satu orang di Pasaman Barat, tiga orang di Agam, dan lima orang di Kota Padang.

Juru bicara BPBD Sumbar, Ilham Wahab dalam keterangan resminya melaporkan masih adanya warga yang dalam pencarian. Di Malalak, dua orang masih belum ditemukan, sementara data pasti jumlah warga hilang masih dihimpun dari berbagai titik terdampak.

Sejumlah akses utama turut mengalami gangguan. Jalur Padang–Solok masih dibersihkan dari material longsor, Padang–Bukittinggi terputus di Kelok Jagung, sementara akses menuju Malalo dilaporkan tertutup. Kondisi ini membuat mobilisasi tim gabungan membutuhkan waktu lebih lama.

Secara total, 13 kabupaten/kota terdampak, dengan kerusakan yang terus bertambah, termasuk laporan jembatan hanyut dan akses permukiman yang terputus. Pembaruan data lapangan masih terus masuk dari berbagai wilayah.

Ilham juga menambahkan, bahwa situasi masih dinamis. “Laporan bencana terus bertambah sampai tadi malam, terutama di Agam, Pasaman Barat, dan Padang. Beberapa warga masih dalam pencarian, dan data korban hilang masih kami verifikasi,” ujarnya.

Terkait penanganan lintas sektor, Ilham menambahkan adanya dukungan pemerintah pusat. 

“Hari ini berlangsung rapat koordinasi yang dipimpin Kemenko PMK. Sejak kemarin BNPB juga sudah turun ke Sumbar bersama tim pemetaan, mitigasi, dan Pusdalops untuk memperkuat respons,” katanya.

Meski tantangan terus bertambah, upaya penyelamatan dan pembukaan akses tetap berjalan. BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengikuti arahan petugas, serta segera melapor jika melihat tanda-tanda kondisi yang membahayakan. (kmf)
Next
This is the most recent post.
Previous
Posting Lama
 
Top