AGAM -- Pengabdian yang dijalani dengan tulus dan ikhlas tidak memandang jarak, kondisi alam dan lainnya. Sebagai mana kisah pilu yang dialami dua orang ibu guru, Rita Aryuni dan Rika Ramadhani yang terjebak longsor di Kelok Jariang, Nagari Nan Limo,Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam.
Guru wanita itu memaparkan kisah pilunya terjebak longsor pada Selasa (25/11). Rencana mau pulang ke kampung setelah selesai mengajar. Karena kondisi cuaca tidak memungkinkan bertahan lama di sekolah, pukul 10.00 mereka diizinkan pulang.
"Begitu kami berdua sampai di lokasi longsor Kelok Jariang terhalang oleh tumpukan longsor yang menutup jalan. Mau naik menyeberang kami dilarang petugas, karena dinilai berisiko. Namun kami bertekad mau menyelamatkan diri sampai ke seberang.
Akhirnya dengan bantuan warga di lokasi setelah koordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI kami dipandu warga menaiki tumpukan material yang masih dalam kondisi labil. Sesampai kami di puncak tumpukan lalu kami disuruh operator alat berat menaiki kepala alat berat, dan sambil berdiri kami diseberangkan dengan selamat," ujar Rita dan Rika.
Mereka berdua bertekad bisa melewati tumpukan material longsor. "Setelah dibantu evakuasi penyeberangan kami lanjutkan perjalanan dari lokasi longsor ke pasar Palupuh menggunakan jasa ojek, dan rencana dari pasar Palupuh naik bus atau angkutan pedesaan menuju Gaduik.
Sesampai di pasar Palupuh, angdes pun sudah tidak ada lagi walaupun hari pasar di Palupuh. "Akhirnya kami nekad menstop mobil pribadi. Mungkin karena kami mengenakan baju seragam PGRI akhirnya pemilik mobil mengizinkan dan bermurah hati menumpangkan kami sampai di Simpang Gaduik, Tilatang Kamang," cerita mereka.
Akhirnya Rita Aryuni sampai di rumahnya di Gaduik, Tilatang Kamang, dan Rika Ramadhani pun selamat sampai di rumahnya di Pauah Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, dan bisa berkumpul kembali sore itu dengan keluarga. (mw)