PASBAR -- Longsor subuh Jumat (28/11) sekitar pukul 5.30. Longsor melanda Bukit Harapan, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar). Sebanyak 6 orang diduga tertimbun material longsor dan 1.001 orang diungsikan ke Bateh Samuik.
Walinagari, Sinuruik, Frianton mengatakan, Sinuruik berduka, Musibah tersebut menyebabkan 7 orang diduga menjadi korban, 1 orang berhasil ditemukan selamat, sementara 6 lainnya masih dalam pencarian.
Menyikapi situasi darurat, Pemerintah Nagari Sinuruik meminta bantuan ke warga bateh samuik untuk mengevakuasi warga ke lokasi aman di Bateh Samuik dikarena akses jalan ke lokasi terputus. Evakuasi dilakukan cepat mengingat adanya ancaman longsor susulan dan potensi air bah yang dapat terjadi kapan saja.
Material longsor dilaporkan menutup badan Sungai Batang Tinggam, sehingga meningkatkan risiko bagi masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS), terutama kawasan Tinggam Kajai dan Rimbo Canduang. Apabila terjadi hujan tambahan, aliran air yang tertahan material dapat memicu luapan mendadak dan membahayakan permukiman warga.
Wali Nagari Sinuruik, Frianton, menyampaikan belasungkawa sekaligus imbauan penting kepada masyarakat. "Atas nama Pemerintah Nagari Sinuruik, kami menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga para korban," katanya.
Ia mengimbau seluruh masyarakat yang bermukim maupun beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Batang Tinggam, khususnya kawasan Tinggam Kajai dan Rimbo Canduang untuk sementara waktu tidak mendekati area sungai hingga dinyatakan benar-benar aman oleh petugas. Situasi masih sangat labil dan berpotensi menimbulkan bahaya susulan.
Ia juga berharap masyarakat tetap waspada, saling menjaga, dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama. Saat ini, Pemerintah Nagari Sinuruik telah melakukan koordinasi intensif di Posko Bencana Nagari, sekaligus melaporkan secara langsung perkembangan kejadian kepada Posko Tanggap Darurat Bencana (TDB) Kabupaten Pasaman Barat. Seluruh perangkat nagari, relawan PMI, unsur kecamatan, dan aparat terkait telah dikerahkan untuk mempersiapkan proses pencarian korban, penanganan pengungsi, serta pemantauan potensi bencana lanjutan.
Hingga kini, proses pencarian korban belum dapat dilakukan karena cuaca belum bersahabat dan kondisi tanah masih terus bergerak. Sementara itu, para pengungsi di Bateh Samuik telah memperoleh layanan darurat dan bantuan dari masyarakat setempat yang dengan sigap membuka tempat penampungan dan memberikan dukungan kemanusiaan.
"Musibah ini menjadi ujian berat bagi masyarakat Sinuruik, namun semangat kebersamaan dan kepedulian warga kembali menjadi kekuatan utama dalam menghadapi situasi krisis tersebut," katanya.
Sementara, itu BPBD Pasbar, melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik, Afrizal mengatakan, pihaknya bersama Basarnas tengah menuju lokasi bencana. "Kita tengah bertolak menuju lokasi bencana longsor di nagari Sinuruik," kata Afrizal. (aft)