Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Dua warga Jorong Toboh, Kanagarian Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, meningal dunia akibat galodo atau banjir bandang. Peristiwa itu terjadi Rabu (27/11) kemarin.

Camat Malalak, Ulya Satar saat dikonfirmasi wartawan  membenarkan adanya dua korban yang telah meninggal akibat bencana Galodo tersebut. "Informasi sementara, ada dua warga kami meninggal dunia, dan satu belum ditemukan," ujarnya, Kamis (27/11).

Ulya Satar menjelaskan, informasi secara pasti belum dapat disampaikan, mengingat situasi yang belum kondusif.  "Informasi pasti belum kami peroleh, karena kami terkurung di posko pengungsian Campago," sebutnya.

Ulya Satar mengatakan, galodo atau air bah menghantam Jorong Toboh sekira pukul 16.00 WIB kemarin. Air berwarna coklat pekat itu menerjang  rumah-rumah warga, sehingga sebagian besar tersapu hantaman air. 

“Informasinya 70 KK mengungsi. Ada empat lokasi yang dijadikan tempat mengungsi oleh warga, yaitu Masjid Nurul Falah Limo Badak, Masjid Nurul Sa'adah Jorong Saskand, Masjid Nurul Iman, Jorong Bukik Malanca, dan SD Negeri 01 Campago,” jelasnya.

Camat menyebutkan, akses jalan ke titik kumpul pengungsi, seperti di SD Campago belum bisa menggunakan mobil belum. "Saat ini sedang diusahakan goro jalan longsor dari Malalak Barat ke Malalak Utara, karena ada dua titik longsor yang menyebabkan kendaraan roda 4 tidak dapat masuk," tuturnya.

Ulya Satar menambahkan, saat ini warga sangat membutuhkan bantuan pangan dan juga susu, diapers (pampers), pembalut, dan makanan lainnya serta selimut dan pakaian. 
Diinfokan juga bahwa di pengungsian banyak anak berusia 6 bulan ke atas.

“Selain itu, mereka juga butuh penerangan, karena sejak Selasa listrik mati. Dikabarkan pula, sebuah jembatan yang menghubungkan Malalak Barat dan Malalak Selatan juga hancur dihantam derasnya air sungai di daerah itu,” ungkapnya. 

Kondisi tersebut menyebabkan Malalak nyaris terisolir, karena pada Selasa (25/11) jalan dari Malalak ke Balingka di Kecamatan IV Koto juga terban. Satu-satunya akses menuju Malalak saat ini sambung Ulya Satar, hanya lewat Sicincin terus ke Tandikek dan Malalak. Namun cukup jauh bagi tim dari Kabupaten Agam mencapai ke sana, mesti berputar. (gd)
 
Top