Faktual dan Berintegritas


"Lain lubuk, lain ikannya". Begitu peribahasa Minangkabau, yang bermakna di setiap daerah atau nagari berbeda tradisi dan budaya.

Salah satu tradisi dan budaya itu adalah antaran kaum ibu dalam suatu alek atau kegiatan besar pakai tradisi makan bajamba. Antaran yang biasa disebut 'jamba' itu dibawa dengan dulang. Dulang tersebut  biasanya dijujung oleh kaum ibu.

Kaum ibu yang menjujung jamba biasanya memakai pakaian baju kuruang. Khusus di daerah Solok, kaum ibunya memakai tikuluak, yakni penutup kepala dengan kain kaciek yang ditata sedemikian rupa, sehingga semua terlihat cantik dan anggun berwibawa.

Selain untuk tradisi adat, antaran hamba di dulang biasanya juga dilakukan pada acara-acara resmi di nagari. Tahukah Anda  apa saja isi dulang dimaksud?

Rata-rata isi dulang adalah makanan, terdiri dari nasi dan aneka sambal (samba) sebagai teman pemakan nasi. Ibaratnya memindahkan meja makan ke tempat acara.

Sambal yang terdapat di dalam dulang itu seperti gulai atau goreng ayam, randang atau kalio daging  telor balado atau dadar, atau telor mata sapi. Kemudian bisa juga ada ikan goreng, sayuran, agar-agar ataupun buah.

Selain itu, ada juga yang membawa goreng ikan kering, goreng atau kalio baluik, gulai jariang, sambalado, uwok patai dan lain sebagainya. Pokoknya layaknya makan di meja makan atau di rumah makan padang. Satu dulang bisa untuk makan dua hingga tiga orang.

Semua hidangan yang di dalam dulang itu menggunakan piring atau ada juga pakai cipia (piring sambal). Kecuali itu, nasi ditaruh dengan cambuang atau mangkok yang lebih besar. Pokoknya tak ada beda dengan hidangan rumah makan padang. Semua ditata rapi dalam dulang, lalu ditutup dengan tudung dihiasi kain beludru segi empat bertatahkan hiasan.

Dulang-dulang berisi hidangan langkok tersebut kemudian ditaruh di tempat kegiatan dengan jarak tertentu. Setelah semua tersususun rapi, maka duduklah kaum laki-laki.

Setelah pidato atau basa-basi, kaum laki-laki tinggal membuka tudung penutup dulang. Siap untuk disantap.

Setelah makan, etikanya menaruh kembali semua piring tersebut ke dulang bersangkutan. Jangan sampai bertukar dengan isi dulang lainnya.

Ini adalah hidangan di tempat acara resmi atau makan bajamba, bukan acara baralek pernikahan dan sejenisnya. (Sawir pribadi)
 
Top