Faktual dan Berintegritas

 


PARIAMAN, Swapena - Pagi buta, menjelang sahur, rumah Latifah Hanum (40) di Gantiang, Kelurahan Jati Hilir, Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman didatangi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi dan rombongan. Seperti di tempat lain, kedatangan di pagi itu juga untuk numpang sahur dalam program 'Singgah Sahur'.

Menerima kedatangan gubernur dan rombongan, janda dua anak itu tak kuasa menahan perasaan. Air matanya pun maleleh. Sebab, tak pernah membayangkan bisa didatangi orang nomor satu Sumbar itu. Mimpi pun tidak. 

Sangat beralasan, karena Latifah hanya warga biasa dan bukan siapa-siapa. Apalagi rumah yang ia tempati sangat sederhana, tidak layak dinaiki pejabat. Jika rumah para tetangga berdinding tembok dan megah, ia hanya menempati rumah  berdinding papan dan itu pun hasil rehab setelah runtuh oleh gempa 2009 silam.

"Tapi ini harus diakui dan awak tidak sedang  bermimpi. Ini berkah di bulan Ramadhan bagi kami sekeluarga. Semoga berkah perhatian dan kepedulian Gubernur Sumatera Barat membantu kami yang hidup amat sederhana ini," itu yang terucap dari Latifah, Sein (3/5) pagi tersebut.

Sebagai seorang single parent, Latifah sehari-hari mengajar di salah satu Taman Kanak-kanak (TK) di Kota Pariaman dengan status honorer. Dari perkerjaan itu ia dihargai Rp1 juta tiap bulan. Dengan itulah ia menghidupi keluarganya.

Pada kesempatan itu, Gubernur menyerahkan bantuan untuk bedah rumah sebesar Rp25 juta dari Baznas. "Mudah-mudahan dengan bantuan ini dapat dipergunakan untuk merehab rumahnya, ya Ibu," harap gubernur.

Kembali air mata Latifah mengalir. "Terima kasih Pak, terima kasih. Semoga Bapak sehat selalu. Terima kasih juga Baznas. Semoga Allah membalas kebaikan Bapak-bapak semua," kata Latifah. (zd/sp)

 
Top