Faktual dan Berintegritas


MALAMANG adalah tradisi turun temurun masyarakat Minangkabau menjelang hari baik bulan baik. Biasanya dilakukan menyambut Ramadhan, menyambut dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Kemudian menjelang Maulid Nabi dan lain sebagainya.

Malamang juga ada dilaksanakan menjelang pesta pernikahan atau hajatan tertentu. Pada daerah atau nagari tertentu akan merasa ada kekurangan jika di hari baik bulan baik tidak ada hidangan lamang.

Lamang bisa sebagai media mempererat hubungan kekerabatan dan silaturahmi. Sayangnya kemajuan zaman yang menciptakan orang-orang 'instan' menjadikan malamang tak banyak lagi dilakukan masyarakat. Kue-kue dan penganan siap saji pun mampu menggeser lamang sebagai penganan tradisional.

"Taragak makan lamang  beli saja. Bukankah sekarang juga banyak orang berjualan lamang?"

Begitulah budaya saat ini, semua serba instan. Tidak mau ribet. Ya, memasak lamang memang ribet dan lama. Tapi, siapa lagi yang akan melestarikan tradisi dan budaya Minangkabau kalau bukan orang Minangkabau? (Sawir Pribadi)


 
Top