Faktual dan Berintegritas


PADANG, Swapena - Pelaksanaan PPKM Darurat di Padang terbilang ketat. Empat posko di perbatasan dibangun. Selama enam hari PPKM Darurat diberlakukan, ribuan orang tidak boleh masuk Kota Padang. 

"Sebanyak 1.154 orang kita tolak ketika akan masuk Padang," ungkap Koordinator Posko Utama PPKM BPBD Padang, Rita Sumarni kepada Diskominfo Padang, Selasa (20/7). 

Dijelaskannya, penyebab ditolaknya ribuan orang tersebut masuk Padang karena tidak dapat menunjukkan sertifikat vaksin, surat antigen/PCR kepada petugas di perbatasan. Mereka terpaksa harus balik kanan dan kembali ke daerah asalnya. 

"Angka sebanyak itu merupakan akumulasi selama enam hari PPKM (tanggal 13 hingga 18 Juli)," terang Rita Sumarni. 

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah orang yang paling banyak ditolak masuk Padang yakni pada hari Jumat (16/7/2021). Pada hari itu 385 orang terpaksa balik kanan. Kemudian pada hari Sabtu (17/7/2021), sebanyak 314 orang juga ditolak ketika akan masuk Padang. Sementara pada hari Minggu (18/7/2021), sebanyak 191 orang yang tertahan di posko perbatasan. 

"Kita memang bertegas-tegas kepada yang datang, jika tidak mengantongi kelengkapan yang ditentukan, tentu tidak kita bolehkan masuk Padang," beber Rita. 

Sementara itu, selama enam hari pelaksanaan PPKM Darurat di Padang, 1.612 kendaraan harus putar balik. Sebab, penumpang dan sopir kendaraan juga tidak mengantongi sertifikat vaksin atau surat tes antigen/PCR. 

"Di hari pertama PPKM saja, sebanyak 411 kendaraan harus berputar arah karena tidak ada kelengkapan," jelas Rita Sumarni.(ch)

 
Top