Faktual dan Berintegritas


SYDNEY, SWAPENA -- Urang awak di Sydney, Australia bersama umat muslim lainnya saat ini sudah bisa menyemarakkan Ramadhan 1443 H di surau yang diperjuangkan sejak lama. Sarana ibadah itu dinamakan Surau Sydney Australia (SSA).

Selain untuk melaksanakan Shalat Tarawih dan ibadah lainnya, surau tersebut juga sebagai sarana silaturrahmi umat Islam asal Indonesia, khusunya urang awak.

Tokoh masyarakat Minang yang sekaligus pengurus Surau Sydney Australia, Nirwan Kamaruddin kepada swapena.com, mengatakan, sejak awal Ramadhan Sabtu lalu, surau tersebut dipakai untuk tarawih dan kegiatan ibadah lainnya, namun masih terbatas. "Ibadah Ramadhan di surau, baru bisa dilakukan seminggu 3 kali. Hal itu dikarenakan izin operasional dari otoritas setempat belum keluar," katanya.

Ia menjelaskan,  hampir 3 tahun  dibuka surau untuk tarawih. Pada  2019-2020 masa pandemi tidak banyak kegiatan di surau. Begitu juga  2021 sangat terbatas. "Sekarang Ramadhan 1443 H tahun 2022 pandemi sudah dilonggarkan, surau kita sudah dipakai untuk berkumpul.  Alhamdulilah, animo umat muslim, khususnya urang awak sangat besar," kata Ketua Presidium DPP Sulit Air Sepakat (SAS) ini.

Dijelaskan, aktivitas ibadah baru dilaksanakan  3 malam dalam seminggu untuk tarawih, yakni Jumat  Sabtu dan Ahad."Itu karena izin surau masih dalam proses," sebut Nirwan.

Perjuangan Berat

Untuk diketahui, bangunan yang dijadikan surau itu terletak di  Gartmore Ave Bankstown, Sydney yang diberi nama Minang House Sydney Incorporated. Cukup berat perjuangan urang awak untuk merealisasikan tempat ibadah dimaksud. "Namun perjuangan masyarakat Minang di Sydney dan Australia secara umum akhirnya berbuah manis," sebut Nirwan beberapa waktu lalu.

Aktivitas kaum ibu di Surau Sydney Australia. 

Ia mengatakan, begitu banyak rintangan yang dihadapi dari tahun 2015  sampai terwujudnya cita-cita mulia masyarakat Minang perantauan Sydney tersebut. Pada 27 Januari  2021 akhirnya berdiri Surau Sydney Australia. Pagi hari itu dilaksanakan perjanjian kontrak jual beli property untuk surau. 

Terealisasinya surau tersebut, tidak terlepas dari peran sejumlah tokoh, antara lain Sandiaga Uno, Yendra Fahmi, Prof. Fasli Jalal, Prof. Jurnalis Udin, Prof. Ismet Fanany, Burmalis Ilyas,  Nofri Latif, Yusuf Rizal dan banyak lagi yang lainnya.

Sebelumnya diberitakan, property atau bangunan yang dijadikan surau itu dibeli pada 18 Juli 2020. Bangunan yang terletak di Gartmore Ave Bankstown itu memiliki luas sekitar 450 meter bujur sangkar. Property tersebut dibeli dengan harga 1.500.000 dollar Australia atau sekitar  Rp15 milyar. (sp)

 
Top