Faktual dan Berintegritas


DHARMASRAYA, SWAPENA -- Ratusan warga Kabupaten Dharmasraya melakukan kegiatan cabut baiat massal. Mereka mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila dan UUD '45.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di auditorium kantor bupati Dharmasraya, Rabu (27/4). Rata-rata masyarakat mengaku tidak tahu masuk ke  dalam jaringan organisasi NII.

Salah seorang anggota jaringan NII yang mengikuti kegiatan cabut baiat, AN (28)  mengaku kaget ketika dirinya tercatat dalam jaringan NII. Ia mengenang awalnya sejumlah orang bertamu ke rumahnya pada tahun 2019 lalu. Tamu tersebut mengajarkan dirinya tentang tata cara shalat yang baik sesuai syariat Islam dan ajaran baik lainnya.

"Tamu itu datang cuma sekali. Tidak mengajarkan hal-hal yang aneh atau melanggar hukum, apalagi sampai mengajak akan menjatuhkan kepemimpinan negara ini. Saya tidak tahu tamu yang datang itu adalah jaringan NII, karena dari penampilan dan cara mereka berdialog sangat sopan. Ketika saya tercatat dalam jaringan NII, saya kaget dan dirundung ketakutan, cemas dan stres. Alhamdulillah sekarang saya sudah lega karena sudah dilakukan pencabutan baiat," ucapnya di sela- sela kegiatan tersebut.

Hal senada juga disampaikan, G (32). Katanya, pada 2018 lalu dirinya kedatangan tamu dan mengajak ngobrol seputar ajaran Islam. Ia pun pernah diajak satu kali mengikuti pengajian. Hanya satu kali, setelah itu tidak pernah hingga sekarang. Ketika mengikuti pengajian tersebut disodorkan absen nama.

"Takut, cemas, sedih bercampur jadi satu ketika saya dinyatakan tergabung jaringan NII. Ditambah lagi NII terduga teroris. Sempat mau kabur, tapi niat itu saya batalkan karena ingat anak dan istri. Alhamdulillah sekarang saya lega karena sudah dilakukan pencabutan baiat," ujarnya.

Mantan anggota jaringan NII lainnya,  H (30) mengaku hanya menerima tamu yang datang ke rumah sebanyak dua kali, dan tidak tahu menahu terkait NII. "Sebagai warga yang baik, orang datang ke rumah, ya kita terima dan tidak mungkin kita tolak," ujarnya

Ia menyebutkan kedatangan tamu itu sebanyak dua kali dengan jumlah yang beragam.

"Kadang datang berdua dan bertiga, namun hanya sebagai tamu saja, " terangnga.

Dengan adanya kejadian ini,  ia dan keluarga berucap syukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan penjelasan secara baik kepada kami terkait NII ini.

"Yang pastinya mulai saat ini kami nyatakan setia kepada pancasila dan NKRI, " pungkasnya.

Hadir pada kesempatan itu Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Kapolres Dharmasraya, AKBP Nurhadiansyah,

Kepala ġetasemen Khusus ( Densus) 88 Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si, Kapolda Sumbar, Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH. S.Ik. MH, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Purmanto, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, dan undangan lainnya. (rni/sgl)

 
Top