Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, SWAPENA -- Gubernur Sumbar, Mahyeldi memimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2022 di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol, Padang, Jumat (22/4). Operasi tersebut akan berlangsung mulai 28 April mendatang.

Selain Gubernur Sumbar, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa bersama Forkopimda juga hadir dalam apel gabungan tersebut. Apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan secara serentak di Indonesia. 

"Perayaan Hari Raya Idul Fitri sudah menjadi bagian dan tradisi masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah, berkumpul dan bersilahturahmi dengan keluarga serta sahabat," kata Mahyeldi saat membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Pada tahun ini pemerintah telah memperbolehkan melakukan mudik, setelah dua tahun adanya pelarangan mudik, karena pandemi Covid-19. "Kegiatan mudik tidak dilarang dan tidak dilakukan penyekatan-penyekatan di jalur-jalur lintasan masyarakat yang melakukan perjalanan mudik," katanya.

Dikatakan, pandemi belum sepenuhnya selesai dan harus selalu waspada dengan tingkat mobilitas masyarakat yang sangat tinggi dan sangat rawan terhadap terjadinya transmisi Covid-19.

"Operasi Ketupat Singgalang 2022 dilaksanakan selama 12 hari dari tanggal 28 April hingga 9 Mei 2022. Fokus pengamanan adalah 101.700 objek di seluruh Indonesia, baik masjid, pusat perbelanjaan, tempat wisata, terminal, bandara dan stasiun," ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa mengatakan, pengamanan pada tahun ini pihaknya siap mengamankan para pemudik yang masuk Sumbar. Pengamanan pemudik tersebut, masuk dalam antisipasi tindak kejahatan. Polda Sumbar bersama tim gabungan dari Pemprov Sumbar dan TNI mengerahkan 4.592 personel.

"Antisipasi tindak kejahatan selama mudik lebaran kita ada tim khusus bahkan sampai sniper kita siapkan," kata Teddy.

Tim sniper itu disebar di beberapa titik yang dianggap rawan, selama pengamanan pada operasi Ketupat. "Sebaran titik sniper ini sifatnya rahasia, berangkat dari blackspot-blackspot yang kita sudah antisipasi. Tim khusus ini 12 orang orang dalam satu unit," ujar Teddy.

Teddy memprediksi kemungkinan 1,8 juta pemudik akan pulang ke Sumbar. Untuk itu pihaknya telah menyiapkan 89 pos, terdiri dari satu pos terpadu, 54 pos pengamanan, dan 34 pos pelayanan. "Pos pelayanan ini akan melayani pemudik yang lelah dan membantu kendaraan pemudik yang bermasalah di jalan," katanya.

Kapolda Irjen Pol Teddy Minahasa juga memprediksi puncak arus mudik ke Sumbar dua atau hari jelang Lebaran Idul Fitri. "Biasanya mengacu pada pengalaman-pengalamanan tahun sebelumnya, puncak arus mudik diperkirakan di H-2 dan H-3. Itu tidak dicicil ya, itu kalau bicara normal," katanya.

Untuk mencegah adanya lonjakan kendaraan pada saat mudik lebaran, pihaknya akan melakukan rekayasa lalulintas saat arus puncak mudik. "Sifatnya situasional. Apabila memungkinkan, kita akan lakukan rekayasa lalulintas, contra flow dan lain-lain," ujarnya. (do)

 
Top