PADANG -- Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman mendukung pengembangan bisnis gambir di Sumatera Barat. Dia juga melempar wacana untuk mendirikan pabrik gambir di daerah ini. Untuk itu, pemprov pun diminta serius.
Ketika mengisi kuliah umum di Convention Hall Universitas Andalas (Unand), Selasa (16/9), Mentan mengatakan, gambir bisa digarap serius. Sumbar bisa memiliki PAD tertinggi di Indonesia.
Dia pun menilai gambir punya prospek yang bagus karena turunannya bisa menciptakan sejumlah produk, mulai dari skincare, tinta dan lain-lain. "Pasarnya macam-macam. Ini (gambir) harus digarap serius," ujar Amran Sulaiman.
Mentan juga berencana membahas pengembangan bisnis gambir ini lebih dalam bersama pemerintah daerah dan juga para ahli dari Unand. "Produktivitas gambir masih rendah di Sumbar karena harga belum terlalu baik. Makanya kita butuh pabrik di sini untuk mengolah gambir. Kita akan bantu sehingga Sumbar bisa menjadi kota gambir," katanya.
Selain membahas soal gambir, Mentan juga memotivasi mahasiswa yang hadir dengan pengalaman hidupnya dulu yang penuh perjuangan dan penderitaan. "Sukses itu dikejar, direbut. Kalau bermain hari ini, penderitaan menjemput kamu 15 tahun ke depan. Kalau mau berjuang, kebahagiaan hampir pasti menjemputmu 15 tahun ke depan," kata Andi memotivasi ratusan mahasiswa yang hadir.
Dia juga menekankan agar generasi muda punya mimpi yang besar. Dia juga menegaskan agar para lulusan perguruan tinggi jangan hanya terpaku untuk mencari pekerjaan, tapi juga harus giat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Sementara itu, Wakil Rektor IV Unand, Henmaidi dalam sambutannya mengatakan bahwa Unand telah menciptakan inovasi-inovasi produk berbahan baku gambir, salah satunya tinta untuk Pemilu 2024 lalu.
Produk inovatif ini telah didistribusikan hingga 1 juta botol, mencakup 35 provinsi di seluruh Indonesia dan juga pemilih luar negeri saat pemilu.
Henmaidi juga menyebutkan, selain tinta pemilu, gambir juga sudah dikembangkan menjadi produk teh, obat sariawan, minuman kesehatan, masker dan lulur.
"Ada tiga ribu e katalog produk berbahan gambir ini. Harapannya, apa yang telah dikerjakan kampus Unand bisa menjumpai konsumen," kata Henmaidi. (wy)