Faktual dan Berintegritas

Rektor UNP, Krismadinata menyerahkan cinderamata kepada Marciano Norman.

PADANG -- Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman memberi kuliah umum di hadapan civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP), Rabu (5/11) sore. 

Mengusung tema "Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Prestasi Olahraga Indonesia” dia menekankan pentingnya sinergi antara dunia akademik dan dunia olahraga untuk memaksimalkan potensi atlet Indonesia.

Selama ini, dalam pandangannya, insan olahraga di tanah air belum memanfaatkan dengan optimal peran perguruan tinggi. "Kita masih banyak melihat atlet-atlet berprestasi karena bakatnya, kalau perguruan tinggi sudah ikut mendampingi dalam pembinaannya, Insya Allah hasilnya akan jauh lebih baik," katanya dalam kegiatan yang juga dihadiri Ketua KONI Provinsi dan Kab/Kota di Sumatera Barat.

Marciano juga mengajak Forum Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan di tanah air yang kini ketuanya dijabat Dekan FIK UNP, Prof. Dr Nurul Ihsan, MPd., bersama KONI Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengembangkan olahraga nasional.

Dalam kuliah umum tersebut, Marciano juga menyinggung pengalamannya selama menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) selama dua periode. “Alhamdulillah, selama menjabat di PBTI, atlet kita berhasil meraih medali emas pertama di ajang SEA Games 2018 di Jakarta,” ungkapnya disambut tepuk tangan hadirin.

Marciano juga menuturkan, kecintaannya terhadap dunia olahraga telah tumbuh sejak muda. "Banyak olahraga yang sudah saya geluti. Sebetulnya, olahraga saya awalnya adalah berkuda. Saya pernah menjadi Joki kuda pacu pada tahun 1960-an, juga sempat aktif di balap sepeda,” kenangnya.

Saat menempuh pendidikan SMA di Inggris, ia bahkan juga berlatih Judo secara intensif dan berhasil melewati ujian yang dikenal cukup berat. Setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1978, kecintaannya terhadap olahraga bela diri semakin kuat.

“Saat bertugas di TNI, kami berlatih berbagai bela diri, mulai dari Merpati Putih hingga Tarung Derajat. Saya juga pernah menjabat sebagai Ketua Karate di Kalimantan Barat,” ujarnya.

Usai pensiun sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada tahun 2015, Marciano kembali dipercaya masyarakat olahraga untuk memimpin KONI Pusat. Ia berharap perguruan tinggi dapat menjadi mitra strategis dalam riset, pembinaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga.

“Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam membangun sistem pembinaan olahraga yang ilmiah dan berkelanjutan. Jika dunia akademik dan olahraga bersatu, prestasi Indonesia di kancah internasional akan terus meningkat,” pungkasnya. (yn)
 
Top