Faktual dan Berintegritas

Perwakilan mahasiwa baru foto bersama dengan Ketua Yayasan Widyaswara Indonesia Solsel,  Koordinator Sekolah Tinggi dan Ketua STIE dan STKIP usai pemasangan jaket almamater, usai kuliah umum. (Afrizal. A)

SOLSEL -  Widyaiswara Indonesia Solok Selatan, gelar kegiatan kuliah umum dalam rangka penerimaan dan orientasi mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021, dikampus setempat Minggu (13/9).

Hadir pada perkuliahan umum tersebut Plt. Bupati Solsel diwakili Asisten I Sekdakab. Solsel. Dr. H. Fidel Efendi, S. Pd. MM. Koordinator Sekolah Tinggi WI,  Dr. Syamsurizaldi, Ketua Yayasanan Widyaiswara Indonesia Solok Selatan,  Eva Suryani. S. IP, MM, Novera Wandra, SE, MM (Ketua STIE), Zulsantoni, S.Pd, MM (Kaprodi S1 Akuntansi) Arina Sovia, SE, MM (Ketua LPMI) dan Dosen-Dosen STIE Widyaiswara Indonesia.

Fidel Efendi atas nama Pemerintah Daerah mengingatkan warga kampus untuk melaksanakan perkuliahan harus patuh dengan protokol covid. Apalah dengan telah ditetapkannya Perda terkait sanksi bagi pelanggar aturan protokol covid. 

Terkait keberadaan WI Solsel, pemerintah turut mengapresiasi pihak yayasan untuk terus memajukan perguruan tinggi yang satu-satunya di kabupaten berjuluk Nagari Saribu Rumah Gadang ini. 

"Pemerintah mengucapkan terima kasih pada pihak Widyaiswara Indonesia. Karena sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta yang ada di daerah ini, akan dapat menjadi mitra Pemerintah dalam memajukan sumberdaya manusia, untuk mendukung pembangunan daerah, " tambah Fidel Efendi. 

Keberadaa WI Solsel akan dapat menjadi sarana bagi warga masyarakat untuk menuntut ilmu lebih dekat, lebih murah dan aman pula dalam kondisi saat ini yang masih adanya ancaman virus covid-19, " terang Fidel Efendi. 

Terkait dengan adanya isu atau kecemasan  tidak bisanya ijazah lulusan WI ini diterima sebagai PNS. Fidel Efendi menjelaskan,  bahwa tercatat alumni WI Solsel yang ikut tes CPNS tahun 2019 lulus sebanyak 30 orang. Sedangkan untuk tahun ini yang ikut ujian SKB untuk PNS tercatat sebanyak 50 orang.  "Jadi tidak benar, kalau ada yang mengatakan lulusan WI Solsel ini tidak di akui ijazahnya untuk seleksi PNS, " tambah Fidel. 

Sementara itu, Syamsurizaldi yang memberikan kuliah umum dengan   topik tentang, " Generasi Milineal Revolusi Industri 4.0 dan Merdeka Belajar". Lebih rinci memaparkan bahwa fenomena kekinian yang mesti menjadi kewajiban bagi dosen maupun mahasiswa untuk mengikutinya. 

Artinya mahasiswa yang pada umumnya lahir setelah tahun 80-an disebut generasi milenial, karea mereka sangat familiar dengan dunia digital. Bahkan dua pertiga dosen saat ini juga kelompok milenial. Jadi saat ini dosen tidak akan sulit lagi untuk mentransper ilmunya pada mahasiwa," terang Syamsurizaldi yang juga Dosen Unand Padang itu. 

Bahkan yang lebih menariknya,  sejak tahun 2019 lalu melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,  Nadien Makarim sudah menggemborkan yang namanya Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka," tambah Syamsurizaldi. 

Merdeka belajar tersebut menurut Syamsurizaldi adalah terbukanya peluang untuk mahasiwa bekreasi di luar kampus. Artinya mahasiswa bebas atau punya kesempatan untuk  mengambil mata kuliah di luar budang studi. 

Di antara, mereka bisa melakukan usaha dagang, bekerja di berbagai instansi atau melakukan kegiatan pemberdayaan. Tercatat sedikitnya 8 pilihan kegiatan yang bisa mendukung pada akademik, yang nantinya bisa memiliki nilai dan Satuan Kredit Semester (SKS)," ungkap Syamsurizaldi. 

Untuk implementasi 'Merdeka Belajar' itu masing prodi (program studi) yang ada di dua Sekolah Tinggi WI Solsel ini perlu segera melakukan evaluasi dan penyempurnaan kurikulum agar sesuai dengan kontek 'Merdeka Belajar' tersebut, " tambahnya. 

Kemudian,  kemajuan revolusi industri 4.0 dan digitalisasi sesungguhnya eksistensi kampus itu tidak lagi ditentukan oleh letak geografis. Baik kampus itu berada di kota maupun di desa,  ia akan memiliki akses yang sama terhadap ilmu pengetahuan, karena semuanya sudah serba digital," pungkasnya. 

Sementara itu, Ketua Yayasan Widyiaswara Indonesia Solsel,  Eva Suryani. S. IP menjelaskan pada saat ini minat warga yang ingin kuliah dekade dua tahun belankangan ini sudah semangkin meningkat. Untuk tahun akademik 202/2021 ini tercatat sebanyak lwbih kurang 100 orang mahasiswa baru. 

Bahkan jadwal mulai kuliah dari tahun sebelumnya juga lebih cepat, hal ini tentu tidak terlepas dari kesiapan yang sudah matang dan cepat juga. Baik ketersediaan dosen maupun kesiapan lainnya untuk kegiatan oerkukiahan, " kata Eva. 

Bahkan untuk kesiapan dosen, kita telah menyeleksi melalui kegiatan mikro teching sebanyak tiga kali kegiatan, " katanya. 

Secara umum,  WI Solsel sudah sangat siap untuk melaksanakan perkuliahan yang direncanakan pada 21 Seotember ini,  dengan mahasiswa yang berasal dari Riau, Jambi dan Sumbar sendiri, " ungkap Eva. (Af)

 
Top