Faktual dan Berintegritas

         

Ilustrasi Okezone News

               

                          Oleh  Sawir Pribadi

HELIKOPTER  yang ditumpangi Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono dan rombongan pada Minggu (19/2) mengingatkan saya pada peristiwa yang sama pada 1 September 2005 silam. Pada hari itu terjadi kecelakaan heli milik Polda Sumbar.

Sudah 17 tahun berlalu, namun peristiwa itu kembali segar dalam ingatan ini. Ketika itu rombongan pejabat Polda Sumatera Barat hendak mengunjungi korban kebakaran di Padang Aro, Solok Selatan. Karena jaraknya dari Kota Padang hampir 300 kilometer, maka para pejabat Polda Sumbar berangkat menggunakan helikopter. Pejabat Polda yang berangkat itu antara lain Direktur Reskrim Polda Sumbar  Kombes Hardison Harmaini, Direktur Intelkam Polda Sumbar Kombes Bambang Irawan dan lainnya.

Tidak hanya dua pejabat Polda, di dalam helikopter biru putih itu terdapat dua kru dan tiga petugas satu di antaranya wartawan Harian Singgalang bernama Erman Tasrial. Ia sahabat dekat saya sekaligus andalan untuk liputan hukum kriminal di Polda Sumbar.

Rombongan berangkat dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Tabing, Padang sekitar pukul 10.00 WIB. Tujuannya adalah Padang Aro yang pasarnya terbakar malam sebelumnya.

Setelah beberapa lama terbang, heli dikabarkan hilang kontak. Maka sibuklah polisi di Mapolda Sumbar dan sejumlah Polres yang ada di wilayah Polda Sumbar. Tentu saja untuk mengetahui, di mana keberadaan helikopter tersebut.

Tak hanya polisi, jajaran redaksi Harian Singgalang pun ikut sibuk. Maklum, satu orang wartawan kami ikut dalam rombongan polisi dimaksud.

Hujan cukup deras mengguyur Kota Padang kala itu, sekitar pukul 16.00 atau selepas Ashar tiba-tiba sebuah informasi sampai di Mapolda Sumbar bahwa ada seseorang yang melihat helikopter t menukik di kawasan hutan Sitinjau Lauik, Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Polisi bersama tim SAR gabungan langsung saja menuju kawasan itu dan benar saja, heli dimaksud mengalami kecelakaan, jatuh di daerah itu.

Dalam kecelakaan itu, 6 dari 7 penumpang heli dimaksud meninggal dunia, termasuk sahabat atau rekan kerja kami. Yang selamat saat evakuasi itu kalau tidak salah adalah co pilot helikopter.

Evakuasi dilakukan hingga besoknya melalui jalan darat. Untung saja jarak titik jatuhnya heli tidak terlalu jauh dari jalan raya Padang-Solok.

Hujan yang terus mengguyur Kota Padang telah bercampur air mata. Isak tangis tak tertahankan dari pihak keluarga, karib kerabat dan handai tolan.

Dalam tiga hari ini, Polri disibukkan dengan pendaratan darurat (jika tidak bisa disebut kecelakaan) heli yang ditumpangi Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono dan rombongan. Alhamdulillah para korban telah  dievakuasi di hari ke tiga pasca kejadian. Semua penumpang selamat, walau ada yang cidera seperti patah tulang dan luka-luka.

Ke depan tentu kita berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Keselamatan penerbangan harus menjadi perhatian semua pihak. Jangan memaksakan diri untuk terbang, jika situasi dan kondisi tidak mendukung. Biarlah terlalai di jalan raya, ketimbang menantang bahaya di udara. (*)



 
Top