Faktual dan Berintegritas



PADANG, SWAPENA -- Peradi Goes to School Seri ke 14 dibuka oleh Kapolresta Padang Komisaris Besar Polisi Ferry Harahap di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Padang (SMAN 5 Padang), Jumat (10/2). 

Peserta PGtS Seri ke 14 yang diikuti oleh 120 orang siswa itu diawali dengan sambutan anggota Dewan Kehormatan Daerah Peradi Padang Syahril, S.H., MHum dan Kepala SMAN 5 Padang Azwarman, SPd., MM. 

Kapolresta Padang Kombes Pol Ferry menyampaikan terima kasih kepada DPC Peradi Padang yang telah menggelar PGtS ke sekolah-sekolah di Kota Padang. "Kegiatan Peradi Padang sangat membantu tugas-tugas polisi di lapangan dalam memberikan penyadaran hukum sejak awal kepada masyarakat. Harus diakui, saat ini kesadaran hukum masyarakat masih sangat rendah. Sebab itu, kami secara institusi sangat berterima kasih kepada rekan-rekan advokat yang tergabung dalam organisasi Peradi Padang di bawah pimpinan Miko Kamal", kata Ferry. 

Kepala SMAN 5 Padang Azwarman juga menucapkan terima kasih kepada Peradi Cabang Padang. "Dengan PGtS ini, anak-anak kami diingatkan sejak dini terkait konsekuensi-konsekuensi hukum atas perbuatan-perbuatan yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-sehari. Kami berharap, anak-anak kami tidak tersangkut masalah hukum dan menghindari perbuatan-perbuatan yang berkonsekuensi hukum", kata Azwarman. 

Yang bertindak sebagai nara sumber pada PGtS Seri ke 14 adalah Ketua DPC Peradi Padang Miko Kamal, S.H., L.L.M., PhD dan anggota Dewan Kehormatan Daerah Peradi Padang, Syahril, S.H., MHum. 

Miko menyampaikan bahwa akhir-akhir ini banyak orang, terutama orang yang berdomisili di luar Sumbar, yang mengeluhkan kondisi kebersihan lingkungan kita di Sumatera Barat, termasuk juga di kota Padang. Sumbar sekarang kotor, tidak seperti dulu lagi. Sampah berserakan di mana-mana, di sungai, di pasar dan jalan raya. "Kita harus akui ini, dan kita sangat malu dengan kenyataan ini. Ini terjadi karena selama ini kita lalai dengan pembangunan jiwa. Tidak seriusnya penegakan hukum adalah salah satu kelalaian kita dalam pembangunan jiwa", Miko Kamal menyampaikan. 

"Strategi pembangunan jiwa harus ditata ulang. Kita harus lihat lagi praktik pembangunan jiwa di sekolah-sekolah kita dan kita juga harus mengevaluasi praktik penegakan hukum yang seharusnya dijalankan dengan tegas dan konsisten", tambah Miko Kamal. 

Miko juga menyampaikan bahwa jika kualitas kebersihan lingkungan kita tidak berubah, efek negatif bidang ekonomi dirasakan orang Sumbar. "Orang tidak akan mau datang ke Sumbar dan yang sudah pernah datang akan melarang atau tidak akan merekomendasikan orang lain untuk datang. Kota Padang yang mengandalkan sektor pendidikan dan pariwisata dalam ekonominya akan rugi banyak dalam hal ini", Miko menambahkan. 

Sebab itu, Miko mengimbau warga segera mengubah perilaku dan sangat berharap aparat penegak hukum terkait menegakkan hukum tentang kebersihan secara tegas dan konsisten.  

PGtS Seri ke 14 dihadiri oleh beberapa orang pengurus DPC Peradi Padang diantaranya Upik Ramona, Rezki Februrianto, Yudhi, Adrian Bima, Suci, Erpina, Adek dan Sherin. (rel)

 
Top