Faktual dan Berintegritas


SUNGAI TUNU, Swapena -- Inilah pengorbanan luar biasa dari guru. Meski mereka tidak bergaji, namun senantiasa selalu semangat dalam mengajar dan mendidik anak-anak.

Lebih mencengangkan lagi, karena para guru itu mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Ikhlas berharap ridha Allah, itulah yang tertanam di sanubari para guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Hazirah Ranah Pesisir di Labuah Gajah, Nagari Sungai Tunu, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan. 

Sekolah yang baru berdiri 30 Desember 2020 itu, pada Selasa (28/9) dikunjungi Anggota DPRD Pesisir Selatan  Novermal Yuska, SH. Ada rasa harudan gembira ketika mereka dikunjungi.

Dari kunjungan itu terungkap, kinisekolah itu memiliki 25 siswa, terdiri dari 21 siswa SD dan 4 orang SMP.  Mereka adalah kaum disabilitas tuna rungu, tuna grahita dan autis. Sementara tenaga pendidikada 6 orang, terdiri dari 5 orang PLB dan 1 orang Penjas. 

Novermal mengaku terharu melihat tingginya dedikasi dan pengorbanan para guru di sekolah tersebut. "Saya terharu melihat dedikasi para guru yang dipimpin kepala sekolah, Fatma Hasneli, SPd. Walau tak bergaji, mereka tetap semangat dan ikhlas melayani anak-anak kurang beruntung yang sekolah di sana. Hidup mereka hanya ditopang dengan subsidi beras dari Bapak Rijoni, suami salah seorang guru yang punya usaha gilingan padi, dan ikut mendirikan sekolah tersebut," begitu curahan hati Novermal Yuska melalui akun media sosial yang dikutip swapena.com, Rabu (29/9).

Novermal juga nengakudalut dan bangga atas kepedulian Pemerintah Nagari Sungai Tunu yang meminjamkan bangunan MDA untuk tempat belajar anak-anak disabilitas tersebut.  "Saya bangga dan angkat topi dengan kepedulian Walinagari Sungai Tunu yang meminjamkan Gedung MDA sampai yayasan sekolah ini memiliki gedung sendiri," ujar anggota dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Lebih jauh ia bercerita  meski semua dalam keterbatasan, namun para siswa SLB Hazirah terlihat semangat. "Mereka terlihat tak mau kalah dengan saudaranya yang normal. Mereka juga ingin sukses di tengah keterbatasannya," tulis Novermal.

Ia mengatakan SLB tersebut sangat membutuhkan dukungan dana operasional dan sarana prasarana pendukung. Kebutuhan yang paling mendesak adalah, 5 unit kursi roda, sound system, alat musik, matras terapis, bola basket, alat masak, dan kotak P3K. "Bagi saudaraku yang berkelapangan rezeki, silahkan salurkan donasinya dengan berkomunikasi langsung dengan kepala sekolah di Hp/WA 0821 6994 5839," tulis Novermal lagi.

Ke depan, ia akan bantu fasilitasi agar izin operasional sekolah itu segera terbit, serta bisa pula mendapatkan dana BOS dari pemerintah dan donasi dari lembaga-lembaga sosial lainnya. "Juga akan mendorong bagaimana guru-gurunya segera ikut sertifikasi dan mendapatkan tunjangan profesi dari pemerintah," tutup Novermal. (sp)

 
Top