Faktual dan Berintegritas

 

Irwan Prayitno  

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali memberlakukan pembatasan selektif  keluar dan masuk Sumbar. Pembatasan selektif tersebut dimaksudkan untuk menekan angka positif Covid-19 yang semakin tinggi.

"Kita akan terapkan pembatasan selektif kembali. Pemberlakuannya sama dengan yang sebelumnya sudah diterapkan di Sumbar," sebut Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno didampingi Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, pada jumpa pers Selasa (1/9) di Padang.

Disebutkannya, pembatasan selektif tersebut tidak sama dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pemprov tidak akan mengambil opsi itu lagi. Karena setelah menjalani PSBB, perekonomian masyarakat menjadi hancur.

Apalagi kebijakan tersebut tidak sejalan lagi dengan kebijakan pemerintah pusat. Saat ini pemerintah pusat orientasi penanganan Covid-19 lebih kepada pemulihan perekonomian. "Jadi PSBB itu kewenangan pusat. Kita tidak akan mengambil kebijakan tersebut," katanya.

Sementara pembatasan selektif adalah, Pemprov Sumbar kembali menempatkan petugas di perbatasan masuk Sumbar. Dengan penempatan itu, maka orang yang berasal dari daerah yang zona merah tidak boleh masuk ke Sumbar.

Kemudian, pemberlakuannya juga diperketat lagi. Jika ditemukan orang yang dengan gajala, petugas juga boleh menghentikan. Setidaknya ada 9 titik yang akan dijaga petugas, terutama pintu masuk dan Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

"Ini nantinya yang kita lakukan. Pemberlakuan tersebut berlangsung sampai pada disahkannya Peraturan Daerah (Perda) tentang Penanganan Covid-19, Adaptasi Kebiasaan Baru yang sedang dibahas di DPRD Sumbar," katanya. (ys)


 
Top