Faktual dan Berintegritas

Suara Jogja 

SEBAGAIMANA disebutkan sebelumnya, rata-rata oleh-oleh yang dibawa wisatawan sebagai cinderamata adalah produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebut saja batik atau makanan khas berupa bakpia, gudeg dan lain sebagainya.

Jika boleh dikatakan, tidak sempurna seseorang berlibur ke Yogyakarta tanpa membawa batik dan bakpia, atau kaos-kaos yang dihiasi aneka kata serta kalimat. Oleh-oleh tersebut bisa tenar lantaran adanya promosi, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Promosi yang dimaksud di sini bisa saja melalui media-media mulai dari surat kabar, televisi, radio atau internet. Bisa pula promosinya dari mulut ke mulut.

Promosi begitu tentu diawali dengan kualitas dan pelayanan. Tidak ada satupun produk yang dipromosikan, jika kualitasnya jelek. Sebaliknya, yang jelek justru akan memperburuk citra suatu daerah.

Kualitas dan pelayanan itulah yang dijaga, bahkan ditingkatkan oleh pemilik UMKM di Yogyakarta. Contohnya produk bakpia, setiap tamu yang datang ke tempat produksi atau ke galerinya senantasa disuguhi contoh produk. Wisatawan boleh varian-varian yang diproduksi dan semuanya dalam kondisi hangat.

Selain itu, pengunjung dibolehkan masuk ke ‘dapur’ untuk melihat bagaimana proses produksi makanan dimakud. Jadi, ta ada yang dirahasikan dalam suatu produk. Begitu juga dengan batik atau tempat-tempat pencetakan merek-merek kaos.

Ini artinya, apa yang dipromosikan harus sama dengan apa yang dijual. Tidak boleh yang jadi sampel lebih enak atau lebih bagus dari yang dijual.

Khusus UMKM di bidang jasa, dibutuhkan pelayanan yang baik dan ramah. Misalnya yang bergerak di bidang travel atau angkutan pariwisata. Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut wisatawan jelas harus menarik, bersih, memiliki sejumlah fitur. Begitu juga awak bis dan pemandu, ramah, menguasai objek hingga sejarah objek.

Di Yogyakarta semua itu terlihat nyata. Bis-bis yang diimanfaatkan wisatawan semua bersih dengan awaknya yang ramah dan senantiasa berpakaian seragam rapi. Tidak sembrono saja.  (Sawir Pribadi)
 
Top