Faktual dan Berintegritas


PADANG, SWAPENA -- Pemberitaan terkait kunjungan Atase Agama Kedutaan Besar Arab Saudi di Sumatera Barat pada 7 Desember 2021 lalu dinilai banyak yang tidak sesuai dengan fakta. Agar tidak menimbulkan penafsiran macam-macam dari berita yang ditulis Kominfotik Sumbar tersebut,  berikut diturunkan pernyataan Ustadz Muhammad Elvi Syam, Lc, MA, penerjemah Syekh Ahmad bin Essa al Hazimi:

Mereka menukilkan dariku hal yg belum aku ucapkan, tidaklah yg merusak berita itu kecuali para periwayatnya.

Itulah gambaran berita yg terjadi waktu kedatangan Atase Agama kedutaan Arab Saudi ke Sumbar. Bermacam berita yang ditulis, tapi tidak sesuai dg yang sebenarnya, saya sebagai penerjemah pun tidak pernah menerjemahkan seperti yang kebanyakan diberitakan.

Di sini saya ingin memberikan penjelasan atas berita berita hoax sekitar masalah ini:

A. Atase agama bersama gubernur  membahas berbagai persoalan strategis  peluang kerja sama di bidang pendidikan, ekonomi, dan investasi permodalan. (Hoax)

Sebenarnya atase agama dan gubernur tidak pernah membahas hal itu sama sekali. Yang ada adalah, permohonan pak gubernur agar  ditambah jumlah pelajar utk bersekolah universitas  di arab Saudi. 

Atase agama mengusulkan kepada pak gubernur utk memilih 3 orang pelajar yg hafal Alquran utk ikut MHQ Pangeran Sulton bin Abdul Aziz agar bisa mengikuti perlombaan tersebut. 

B. "Diperkirakan nantinya dari pemerintah Arab Saudi akan menggelontorkan biaya sebanyak Rp 290 miliar.  (Hoax)  

Yang benarnya : 

1. Pemkot Payakumbuh sudah sejak lama  berkeinginan membangun masjid yg besar di kota Payakumbuh, karena masjid masjid yg ada kecil dan tidak bisa menampung jamaah. 

2. Pemkot sudah menganggarkan dana utk pembangunan dengan dana pemkot, namun karena menangani covid, dana tersebut  dipakai utk penanggulangan covid. 

3. Pemkot akan mengajukan  proposal ke dubes Arab Saudi melalui atase agama, dan atase agama akan mencoba  membantu dan meditasinya. 

4. Kata pak wali bahwa jika pembangunan  mengandalkan APBN maka mungkin pembutuhka  waktu 10 tahun sehingga pembangunan terlaksana. Supaya harapan ini terlaksana maka diajukan proposal ini  jika nanti proposal disetujui maka masjid itu akan diberi nama Masjid King Salman.

5. Dalam penjelasan syekh Ahmad,  bahwa beliau akan berupaya semampunya utk menyampaikan propsal itu ke dubes Arab Saudi dan lembaga yg terkait. 

C. Ada judul yg ditulis "Dubes Arab Saudi temui gubernur sumbar" (hoax)

Yang benar: 

1.yang datang bukan Dubes, tapi yang datang  adalah Atase Agama kedutaan Arab Saudi yaitu Syekh Ahmad Essa al Hazimi, dan Kepala Kantor Atase Agama yaitu Ustadz AlBaraq bin Abdullah Al Ameer .

2. Syekh Ahmad al Hazimi tidak pernah menyatakan dirinya sebagai dubes tapi selalu mengatakan sebagai atase agama . 

3. Syekh Ahmad tidak pernah memberikan keputusan dan kesepakatan, tapi beliau memediasi untuk menyampaikan kepada dubes. 

Terima kasih banyak,  wassalamualaikum. 


Muhammad Elvi Syam 

Penerjemah Syekh Ahmad bin Essa al Hazimi

 
Top