JAKARTA -- Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menghimpun Rp2,8 miliar donasi dalam Aksi Peduli Sumatra. Acara ini berlangsung di kampus UIN Jakarta, Jumat (12/12) lalu.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan apresiasi atas solidaritas warga kampus, para tokoh lintas agama, mitra, serta masyarakat luas yang menunjukkan kepedulian tinggi untuk membantu warga terdampak bencana di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Ia mengungkapkan, aksi kemanusiaan ini bukan sekadar seremoni, tetapi cerminan nyata semangat kebangsaan yang harus dirawat secara berkelanjutan. Menag meluruskan pemahaman publik mengenai bencana alam yang kerap disalahartikan sebagai hukuman. Ia menjelaskan, Al-Qur’an membedakan antara azab, musibah, dan bala’. Azab, ujarnya, tidak mungkin menimpa orang beriman. Sedangkan musibah dapat menimpa siapa pun sebagai bagian dari dinamika kehidupan.
“Apa yang terjadi di Sumatera adalah musibah, bukan azab. Ini ujian bagi para korban untuk bersabar, dan ujian bagi kita: apakah kita siap berbagi untuk meringankan beban mereka,” tutur Menag.
Menag mengingatkan bahwa solidaritas tidak harus menunggu seseorang berada dalam kondisi berlebih. Setiap individu, katanya, tetap dapat berkontribusi sesuai kemampuan. “Bantuan sekecil apa pun bernilai besar jika diberikan dengan ketulusan. Yang dinilai bukan jumlahnya, tetapi keikhlasan kita membantu sesama,” ucapnya.
Ia menambahkan, dalam konteks musibah, kesediaan untuk membantu adalah ujian moral bagi masyarakat luas. “Kalau kita tidak ikut membantu, artinya kita belum lulus dari ujian ini,” ujarnya.
Kehadiran Wali Band serta tokoh lintas agama juga menguatkan gaung kegiatan tersebut. Menag menyebut kolaborasi ini sebagai model dakwah kemanusiaan yang inklusif. “Musibah mengajarkan kita bahwa perbedaan tidak boleh menghalangi semangat menolong. Ini momentum memperkuat ukhuwah kemanusiaan dan kebangsaan,” ujarnya di hadapan ribuan peserta.
Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, mengatakan, Aksi Peduli Sumatera merupakan wujud konkret hadirnya negara bersama masyarakat dalam menguatkan nilai kemanusiaan. Ia menyampaikan, kegiatan donasi ini lahir dari kesadaran kolektif, bukan sekadar program, melainkan gerakan moral yang harus terus dijaga dan diperluas. “Kegiatan ini bukan seremoni. Ini adalah kepedulian nyata yang lahir dari hati kita semua,” ujarnya sebagaimana dikutip dari website Kemenag RI. (*)