Faktual dan Berintegritas

 

Proses evakuasi korban 

DHARMASRAYA, Swapena -- Aziswin Alfandi (36) meninggal dunia tersengat listrik ketika melakukan pengecekan instalasi trafo PLN 20 Kv, di wilayah Sitiung 2 Blok A Jorong Koto Hilalang 1, Nagari Sungai Langkok Kecamatan Tiumang, Kabupaten Dharmasraya, Minggu (28/3) sekira pukul 20.30 WIB. Korban adalah karyawan PT Haleyora Power.

Informasi yang dihimpun diperoleh swapena.com menyebutkan, pada malam tersebut  trafo 20 Kv yang berada di wilayah Sitiung 2 Blok A Jorong Koto Hilalang 1, Nagari Sungai Langkok, Kecamatan Tiumang tersebut, mengalami korsleting dan membutuhkan perbaikan. Mendapat laporan, korban bersama teman seprofesinya, Ari Bawono, mendatangi lokasi trafo tersebut guna melakukan perbaikan. Namun naas, saat korban memperbaiki travo itu, ia tersengat aliran listrik. 

Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Koto Baru untuk mendapat pertolongan medis, namun nyawanya tak terselematkan. Berdasarkan pemeriksaan dokter jaga dr. Lisra,  korban diperkirakan sudah meninggal dunia sebelum tiba di Puskesmas.  

Kepala PLN Rayon Sungai Rumbai, Edri Wahyuni, menyebutkan korban bekerja di PT Haleyora Power yang merupakan anak dari  PT PLN. Ia sudah bertugas sekitar dua tahun.

Menurut dia, mendengar kabar meninggalnya salah satu karyawan PT Haleyora Power itu, ia langsung mendatangi rumah duka. "Kami dari pihak PLN ikut berduka yang sedalam dalamnya atas meninggalnya korban.   Siang ini, Senin ( 29/3) sekira pukul 13.00 Wib korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga," terangnya. 

Kapolres Dharmasraya AKBP, Aditya Galayudha Ferdiansyah, melalui Kapolsek Koto Baru, Iptu Rusmardi, kepada wartawan membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan, hasil dari olah TKP pihak kepolisian dan keterangan saksi mata, korban tergantung di tali pengaman kurang lebih sepuluh menit. Korban diturunkan dari tiang listrik dibantu warga setempat dan selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas Koto Baru.

"Untuk proses lebih lanjut, kami juga telah memanggil dan meminta keterangan saksi-saksi," ujar dia. (rn)

 
Top