Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi merespons keluhan petani atas rendahnya harga bawa bawang merah di Sumatera Barat dalam beberapa minggu terakhir.

Usai kegiatan Tabligh Akbar peringatan Maulid Nabi Muhammad S.A.W di Masjid Raya Sumbar, Minggu (8/10), Gubernur Mahyeldi menginstruksikan agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) memborong paket-paket yang telah disediakan pada bazar bawang merah di pelataran Masjid. Satu paket terdiri dari 3 kg bawang merah seharga Rp50 ribu.

"Ini merupakan bentuk kepedulian pada saudara-saudara kita petani bawang. Jadi kita bekerjasama dengan asosiasip etani bawang, pastikan semua membeli setidaknya satu paket," kata Gubernur.

Aksi bazar bawang merah dilakukan melalui kerjasama Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Sumbar, yang merupakan salah satu gerakan inovasi pengendalian inflasi di Sumatera Barat.

Tak kurang dari sembilan ton bawang merah disalurkan pada bazar di Masjid Raya Sumbar yang juga dilanjutkan dengan bazar Car Free Day (CFD) di sepanjang jalan Sudirman - Rasuna Said Padang.

Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Disbuntanhor) Sumbar Febrina Tri Susila menerangkan, pelaksanaan bazaar di kedua titik tersebut berhasil menyerap setidaknya 45 persen bawang merah.

"Selanjutnya disarankan untuk melanjutkan bazar dengan memanfaatkan TTI Mobile dengan dropping di beberapa titik lainnya," sambung Febrina.

Diketahui dalam beberapa minggu terakhir harga bawang merah turun akibat waktu panen yang bersamaan. Berdasarkan laporan yang dirilis Disperindag Sumbar, harga rata-rata terendah bawang merah pada minggu terakhir September 2023 menyentuh angka Rp. 11 ribu per kilogram. Turun cukup signifikan dari rata-rata harga normal yang biasanya selalu di atas Rp15 ribu per kilogramnya.

Langkah Gubernur Mahyeldi menanggulangi turunnya harga bawang merah ini juga mendapat apresiasi dari para petani. Yohanes, salah seorang petani bawang mengaku bazar tersebut turut mengurangi beban petani yang gundah akibat berada diambang kerugian.

"Beberapa waktu lalu kami menghadap Bapak Gubernur untuk mengeluhkan hal ini. Alhamdulillah langsung dicarikan solusi," ujarnya. (*)

 
Top