Faktual dan Berintegritas


Ilustrasi resepedia 

PADANG -- Rendang sebagai makanan terlezat  di dunia bukan isapan jempol. Terbukti, pasar kuliner yang satu ini telah menyasar ke berbagai belahan dunia.

Ketua Asosiasi Pengusaha Rendang Indonesia, Afdal Marda mengakui betapa besarnya potensi pemasaran rendang untuk Indonesia, bahkan mancanegara.

“Kita anggotanya ada 114 pengusaha rendang, uda dan uni yang tersebar di lima negara dan delapan provinsi di Indonesia, dan ini terus berkembang,” ungkapnya disela Event Discover West Sumatra di Jakarta, Minggu (8/10).

Menurutnya, 65 persen anggota komunitas pengusaha rendang berada di Sumatera Barat. Namun, secara berkala rutin diadakan forum diskusi secara virtual, guna membahas berbagai tantangan khususnya untuk memenuhi permintaan pasar.

“Baik itu soal perizinan, bagaimana untuk bisa masuk ke pasar ritel modern dan sebagainya,” ungkap Afdal.

Menariknya salah seorang anggota asosiasi, Nenden Rospiani, wanita asal Bandung yang telah malang melintang memasarkan rendang di kancah iternasional, justru bukan berasal dari Sumatera Barat.

Berawal dari usaha kecil rumah makan Padang “Restu Mande” di Kota Kembang, Nenden yang asal Sunda ini memulai peruntungannya dengan merangsek ke pasar internasional untuk memasarkan kuliner khas Sumbar, rendang.

“Restu Mande adalah salah satu produk bumbu Padang yang masuk ke pasar ekspor,” ucapnya bangga.

Dikatakan Nenden, permintaan rendang di berbagai negara cukup tinggi. Bahkan pada kondisi tertentu, tingginya permintaan membuatnya cukup kewalahan.

“Kemaren saya dapat permintaan dari Arab Saudi 50 ton, untuk sekali kirim. Untuk skala UMKM, tentu kami belum mampu, disinilah pentingnya komunitas agar bisa berkolaborasi,” paparnya.

Tidak hanya itu, Nenden juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai rumah makan di luar negeri.

“Kita punya banyak reseller di luar negeri, kita ada kerjasama dengan rumah makan di Australia, Amerika dan negara lainnya, intinya bagaimana kita sebagai orang Indonesia mengkampanyekan produk makanan Indonesia ke seluruh dunia,” ucapnya.

Terpisah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar, Endrizal mengatakan saat ini Pemprov Sumbar sangat concern untuk menghadirkan UMKM mumpuni, agar mampu bersaing ke depannya.

“Ini sesuai dengan program unggulan Sumbar, yaitu mencetak 100.000 millenial entrepreneur, rendang termasuk di dalamnya. 

Melalui pelatihan-pelatihan yang dilakukan, Diskop dan UMKM Sumbar senantiasa dan terus mengupayakan untuk memajukan UMKM Sumbar.

“Bagaimana rasanya enak, artinya dari sisi kualitas, kemudian bagaimana packingnya serta marketing atau pemasarannya,” ini yang senantiasa kita dorong,” tutupnya.

Sebagai informasi, rendang menduduki peringkat pertama sebagai makanan terenak di dunia dalam World’s 50 Most Delicious Foods versi CNN International, tahun 2011 silam.

Citarasanya yang khas tidak hanya disukai masyarakat etnik Minangkabau, buktinya Rendang hari ini telah di ekspor ke berbagai negara di belahan dunia. (kmf)

 
Top