Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi resmi meluncurkan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (Genius) serta Gerakan Pangan Murah (GPM) 2023 di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Padang, Senin (16/10).

Peluncuran kedua gerakan ini juga dilakukan serentak di 411 titik di seluruh Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-43.

Gubernur mengatakan GPM bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok. Dalam pelaksanaannya, GPM yang juga dilaksanakan di Kabupaten Limapuluh Kota dan Sijunjung ini memberikan subsidi harga pangan sebesar Rp 5000, untuk setiap pembelian 5 kg beras, 2 kg bawang merah, 1 kg bawang putih, 2 liter minyak goreng kemasan, 2 kg gula pasir, 1 tray telur ayam ras dan 1 kg cabai merah keriting.

Sedangkan Gerakan Genius, memberikan kudapan bergizi, sehat dan aman sebanyak 20 kali, diikuti dengan edukasi pangan dan gizi bagi anak.

"Gerakan ini bertujuan mengedukasi anak, orangtua dan guru mengenai pentingnya kandungan gizi makanan. Dengan upaya ini mudah-mudahan kesehatan pangan bagi generasi muda kita betul-betul dalam keadaan cukup dan sehat dalam rangka menuju generasi emas 2045," kata Gubernur Mahyeldi.

Selain di Kota Padang, gerakan Genius juga dilaksanakan di Kota Padang Panjang, Solok, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat, dengan melibatkan 2500 siswa sekolah dasar.

Di samping itu, Gubernur Mahyeldi juga mengingatkan agar orang tua dan anak tidak boros pangan. Menurut Gubernur, rata-rata sisa makanan di Sumatera Barat mencapai 300 kg per tahun. Sementara di sisi lain, masih terdapat masyarakat yang kekurangan asupan pangan bergizi.

"Alangkah baiknya jika budaya menyisakan makanan diganti dengan budaya menyisihkan makanan bergizi untuk didonasikan pada pihak yang membutuhkan," sambung Gubernur Mahyeldi.

Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwigno menuturkan, melaui gerakan Genius anak-anak nantinya akan dibiasakan untuk sarapan bergizi dan tidak boros pangan.

"Gerakan Genius membudayakan anak-anak untuk sarapan pagi bergizi dan tidak boros pangan. Diharapkan kemudian orang tua dapat melanjutkan gerakan ini, dengan memenuhi kebutuhan pangan yang sehat dan bergizi untuk anak. Karena ini bukan tanggungjawab pemerintah saja, tapi tanggungjawab kita bersama," ujar Nyoto.

Dengan demikian pada tahun 2045 nanti, dapat terwujud generasi emas yang cerdas dan berdaya saing karena sudah dipersiapkan gizinya dari sekarang. (kmf)

 
Top