Faktual dan Berintegritas


Pagi-pagi adik datang dari kampung. Ia membawa sarapan, sate. Itu adalah sarapan favorit kami sekeluarga.

Ada hal langka yang terlihat. Sate yang ia bawa terbungkus daun pisang segar.

Dikatakan langka, karena saat ini nyaris tidak ada makanan yang dibungkus daun pisang. Kalaupun ada makanan dibungkus daun seperti sate atau lotek dan sejenisnya, itupun dilapisi dengan kertas pembungkus nasi atau koran bekas di luar.

Kenapa daun pisang langka? Karena saat ini tidak banyak masyarakat yang berkebun pisang. Kalaupun ada, mereka tidak mau menjual daunnya, lantaran berpengaruh kepada buahnya. Justru itu, daun pisang cukup mahal harganya di pasar.

Yang lebih penting lagi, para pedagang makanan tak mau repot membungkus dengan daun. Tidak hati-hati, daun gampang robek. Membungkus dengan kertas jauh lebih simpel. (espe)

 
Top