Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena -- Vaksinasi Covid-19 yang telah dimulai oleh Presiden RI, Joko Widodo, 13 Januari 2021 lalu, hingga saat ini terus berlangsung. Termasuk bagi tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan yang pertama kali mendapat giliran vaksinasi. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, saat membuka acara vaksinasi Covid-19 ke-2 bagi pejabat esensial Sumbar, Kamis (28/1) menyebutkan, proses vaksinasi bagi nakes di berbagai fasilitas layanan kesehatan di Sumbar, masih terus berjalan. "Hingga saat ini, tercatat sudah 2.412 tenaga kesehatan di Sumbar yang telah divaksinasi. Ditargetkan seluruh nakes berjumlah 12.519 akan selesai divaksin hingga akhir Februari mendatang," kata dia.

Dikatakan, sampai saat ini belum ditemukan efek samping dari vaksinasi di Sumbar. "Alhamdulillaah setelah vaksinasi, hingga saat ini belum ditemukan efek samping  yang berisiko. Target kita akhir bulan depan sudah selesai semua. Karena itu kita berupaya maksimal vaksin sudah terdistribusi ke seluruh Sumbar," lanjut Arry.

Kendala utama saat vaksinisi menurut Arry, adalah, adanya sebagian nakes yang mengalami hipertensi, sehingga tidak bisa dilakukan vaksinasi. "Kendala kita hanya ada sebagian kecil nakes yang belum divaksin karena masalah hipertensi, itu PR kita," ungkap dia.

Tak Mau Divaksin, Dilarang Berikan Pelayanan

Sementara itu, Direktur Utama RSUP M.Djamil Padang yang sekaligus ketua Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) Sumbar, Dr. dr. Yusirwan Yusuf, mengatakan di RSUP M. Djamil saat ini sudah 900 lebih nakes yang mendapat vaksinasi.

Menurutnya vaksinasi Covid untuk nakes itu sangat penting artinya, sebab nakes sebagai garda terdepan yang akan berhadapan langsung dengan pasien harus memproteksi dirinya. 

"Dalam minggu ini kami dari Persi Sumbar akan rapat teknis, lalu akan menghimbau seluruh rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, melalui dinas kesehatan tentunya agar memvaksin tenaga kesehatannya. Dinas sudah mempermudah mekanismenya, jadi tidak ada alasan lagi, sebab vaksinasi nakes ini yang paling pertama. Jika nakes ini lambat maka jadwal vaksinasi unsur lainnya akan ikut molor. Sehingga kami pertegas, bagi yang tidak melaksanakan vaksin, dilarang memberikan pelayanan," tegas Yusirwan. (kmf)

 
Top