Faktual dan Berintegritas

 


KASUS Corona atau Covid-19 di Indonesia sudah menyeberangi angka satu juta. Ini tentu hal yang sangat memprihatinkan kita semua. Karena terkesan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah selama ini tidak efektif.

Lebih memprihatinkan lagi, data Satgas Covid-19, Indonesia masuk dalam 20 besar kasus Corona terbesar di dunia. Di ASEAN, Indonesia memiliki kasus terbanyak dan berada di urutan pertama dengan angka positif sudah melewati satu juta, jauh di atas Filipina di urutan kedua yang hanya punya kasus sebanyak 500 ribuan, lalu di urutan ke tiga Malaysia yang tidak cukup dua ratus ribu kasus. Sedangkan Thailand berada di urutan ke enam dengan 14 ribuan kasus. Sedangkan Laos berada di urutan 10 yang pada 26 Januari 2021 punya 44 kasus.

Agaknya ini perlu menjadi bahan evaluasi bagi kita semua, terutama para pengambil kebijakan, kenapa negara lain laju kasus Corona tidak deras seperti di Indonesia. Apa yang kurang bagi negeri ini?

Negara seperti Malaysia dan Thailand, perkembangan kasus Covid-19-nya lebih lambat, tentulah ada kiat jitu yang mereka lakukan. Kenapa kita tidak bertanya, lalu menerapkan di Indonesia? 

Kita bisa saja beralibi bahwa Indonesia luas dengan jumlah penduduk terbesar di ASEAN, namun berdalih itu saja tidaklah elok. Kita sudah lakukan pembatasan sosial berskala besar  (PSBB), benar! Tapi itu pun tidak mengubah keadaan. Buktinya dari hari ke hari jumlah orang yang terpapar virus Corona semakin banyak. 

Saat ini pun tengah berlangsung pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Pulau Jawa, hasilnya juga belum maksimal untuk menurunkan jumlah kasus Covid-19. Buktinya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah masih tetap memiliki kasus terbanyak. Lalu, apa lagi yang harus dilakukan?

Pertanyaan ini bisa sebagai bahan evaluasi setelah 10 bulan virus Corona bercokol di Indonesia. Saatnya pemerintah menciptakan formula baru untuk menekan angka positif Covid-19.

Sekadar mengingatkan kembali bahwa dalam kenyataan sehari-hari begitu banyak masyarakat yang tidak atau belum mematuhi protokol kesehatan. Secara kasat mata bisa dilihat pada pemakaian masker dan jaga jarak. Berdirilah agak lima menit saja di tempat-tempat ramai, lihat berapa banyak orang yang pakai masker dan berapa pula yang tidak.

Soal ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan adalah salah satu penyebab kian tingginya kasus di Indonesia. Sudah ada sanksinya, tetap juga banyak yang tidak patuh. Lalu, apa lagi?

Melihat kondisi sekarang, agaknya pihak-pihak terkait perlu melakukan studi tiru ke negara-negara yang kasusnya berjalan lambat. Apa yang dilakukan Malaysia, Thailand, Vietnam atau Laos untuk meredam laju perkembangan Covid-19, tidak salah ditiru oleh negeri ini. Bukankah mencontoh yang baik itu hal biasa?

Oleh karena itu, marilah bersama-sama memecahkan misteri dalam memutus mata rantai Covid-19 ini. Vaksinasi, iya, tapi itu saja tidak cukup. (Sawir Pribadi)

 
Top