Faktual dan Berintegritas

 

Mahyeldi 

PADANG, Swapena - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menegaskan pengerjaan jalan tol Sumbar-Riau tetap lanjut, tidak ada yang berhenti. Kabar yang beredar beberapa waktu terakhir disebutnya sebagai hoax.

"Makanya saya tegaskan berita tentang jalan tol Padang - Pekanbaru (yang terhenti) adalah Hoax," ujarnya.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, minta setiap kepala SKPD proaktif untuk membantu mencari solusi permasalahan jalan tol dalam percepatan pembebasan lahan agar pembangunan fisik bisa berjalan maksimal. "Jangan sampai masyarakat beranggapan permasalahan jalan tol tidak bisa ditangani oleh pemprov Sumbar," ucap Mahyeldi di Aula Kantor Gubernur, Sabtu (6/3), dalam rapat bersama kepala SKPD di lingkungan Pemprov Sumbar, termasuk dari PT Hutama Karya, BPN, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang Kementerian PU. Rapat lebih fokus membahas percepatan pembangunan tol Padang - Pekanbaru yang masih berkutat pada seksi I Padang-Sicincin dan pembebasan lahan.

Dikatakan, banyak masyarakat yang mempertanyakan hal ini, karena jalan tol Sumbar - Riau atau lebih dikenal  Padang - Pekanbaru merupakan program strategis yang harus diselesaikan. "Karena jalan tol ini, akan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat Sumbar," ujarnya.

Meski saat ini masih pengerjaan seksi I, namun diharapkan daerah lain mulai memberikan pemahaman pada masyarakat pentingnya pembangunan infrastruktur tersebut. Trase tol itu nanti akan melewati sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar diantaranya Padang Pariaman, Bukittinggi, Agam dan Limapuluh Kota.

"Pada prinsipnya masyarakat tidak ada yang menolak pembangunan jalan tol ini. Mungkin terkesan lambat, banyak yang beranggapan terhenti. Padahal sampai saat ini pembangunan jalan tol masih berjalan," ungkapnya.

Gubernur dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy yang ikut hadir meminta kepada Tim Percepatan Pembangunan Jalan Tol Sumbar-Riau bisa memberikan penjelasan terhadap permasalahan yang dihadapi di lapangan. Sehingga dalam waktu tidak terlalu lama bisa diselesaikan.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang Syahputra, mengatakan progres jalan tol Sumbar - Riau merupakan proyek strategis Nasional di Sumatera Barat yang ditetapkan 2 (dua) Ruas Jalan Tol yang masuk wilayah Sumatera Barat yaitu, ruas tol Bukittinggi - Padang Panjang - Lubuk Alung - Padang, sepanjang 80 Km, dan ruas tol Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Bukittinggi, sepanjang 185 Km.

"Untuk pengadaan tanah jalan tol tersebut dibebankan pada Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR selaku instansi yang memerlukan tanah, sedangkan pembangunan dan pengusahaannya ditugaskan kepada BUMN PT. Hutama Karya," terang Putra.

Kepala Kanwil BPN Sumbar, Syaiful menyampaikan pada Seksi I berada di daerah Kasang, Lubuk Alung, Parit Malintang, Sicincin dan terakhir di Kapalo Hilalang di kawasan Kabupaten Padang Pariaman sudah berjalan. Dari 4,2 km sampai 36,6 km terdapat 1.452 bidang tanah yang telah di proses "Telah selesai dilakukan pembayaran lebih kurang sepanjang 4,7 km, sisanya telah melewati tahapan dengan melakukan inventarisasi dan identifikasi, pengumuman, penilaian oleh appraisal, musyawarah, pengumpulan berkas," jelas Syaiful.

Sekitar 600 bidang tanah sedang dinilai oleh KJPP dan sebanyak 526 bidang tanah sudah selesai musyawarah dan telah menyepakati nilai harga lahan. Penilaian nilai ganti kerugian tanah dilakukan oleh appraisal sebagai konsultan independen penilaian tanah secara detail berdasarkan banyak faktor diantaranya, tanah yang berada di pinggir jalan lebih mahal daripada di pedalaman. Tanah matang dan tidak matang juga berbeda harganya, Tanah yang memiliki sertifikat lebih mahal dibandingkan tanah yang belum memiliki sertifikat. "NJOP hanya sebagai salah satu item dalam penilaian yang paling menentukan adalah nilai pasar tanah," tuturnya.

Sesuai tahapan kemarin (5/3) Seksi Kapalo Hilalang - Sicincin -Lubuak Alung - Padang (Sta 4 + 200 - 36 + 600) telah dilakukan pembayaran di Kantor Bupati Padang Pariaman, sebesar 36 milyar kepada 33 bidang dan 10 penggarap (sebelumnya). Total panjang ruas jalan yang dibebaskan dari 0 hingga 36 km secara luas sudah mencapai 20.4 persen. Namun jika dari seluruh tahapan proses pengadaan tanah, progresnya sudah mencapai 57 persen.

"Insya Allah target kami penyelesaian pembayaran pembebasan lahan tuntaa sebelum lebaran (bulan Juni), karena ini merupakan momen yang tepat bagi masyarakat dengan kebutuhan yang tinggi," sebutnya.

Selanjutnya Project Director PT. Hutama Karya Ruas Tol Padang - Sicincin, Marthen Robert Singai, mengatakan perkembangan pekerjaan fisik yang dilakukan  PT. Hutama Karya dilokasi yang telah ditetapkan telah mencapai 36,48 persen, dengan target operasi tahun 2022.

Pengerjaan proyek jalan tol Ruas Sumbar-Riau Seksi I Padang-Sicincin diupayakan selesai Desember  2021. "Hal ini dengan catatan lahan harus bebas sehingga pembangunan jalan tol ini, dapat berjalan dg lancar," ujar dia. (rls/sp)

 
Top