Faktual dan Berintegritas


AGAM, Swapena --  Salah satu fokus program prioritas yang saat ini sedang diunggulkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah mengembangkan 244 desa wisata di seluruh Indonesia, dalam bentuk  pengembangan produk wisata dengan memaksimalkan kekuatan budaya dan kearifan lokal serta konten lokal yang otentik dengan ekonomi kreatifnya. 

Untuk  pemetaan potensi pengembangan desa wisata tersebut, Jumat (5/3) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  melalui mitranya mengunjungi Galeri Sulaman Pinjaik Patah Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Panampuang Saiyo Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam. 

Mitra Kemenparekraf, yaitu  Rere Wulandari, MBA   yang juga merupakan seorang peneliti dari Universitas Indonesia menjelaskan, tujuan datang ke galeri Pinjaik Patah adalah melihat langsung desa-desa yang menggiatkan ekonomi kreatif dan  untuk melakukan pemetaan dan indentifikasi desa-desa yang memiliki kekuatan budaya dan kearifan lokal dengan konten pengembangan ekonomi kreatifnya. "Salah satu desa yang kami lihat adalah Nagari Panampuang dengan ekonomi kreatifnya yaitu pengembangan kerajinan  sulaman produk lokal yang diberi nama Pinjaik Patah. Ada dua nagari yang kami lihat di Kabupaten Agam, selain Nagari Panampuang yaitu Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya dengan budaya lokalnya," kata dia.   

Lebih lanjut Rere menjelaskan Nagari Panampuang dengan produk lokal ekonomi kreatifnya  berupa sulaman Pinjaik Patah mempunyai prospek yang bagus untuk dikembangkan, apalagi jika dikembangkan dengan pola eduwisata yang dikelola secara profesional oleh desa wisata nantinya, dan dilakukan juga pendampingan oleh pemerintah terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, termasuk dunia perguruan tinggi.

 "Contoh pengabdian masyarakat dari Universitas Indonesia yang saat ini konsen pada pendampingan dan peningkatan produk unggulan daerah yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa," jelas Rere Wulandari yang juga didampingi pengusaha dan penggiat wisata Popi Radjo Bintang. 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam Syatria, S.Sos, M.Si  yang ikut mendampingi  tim Kementerian tersebut menyampaikan tujuan dibawa ke Pinjaik Patah Nagari Panampuang karena Pinjaik Patah yang dikelola oleh BUMNag Panampuang satu satunya yang mengangkat suatu budaya dan kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang sejak dahulunya, yang juga  digeluti oleh hampir sebagian besar masyarakatnya. Tidak hanya itu tapi Pinjaik Patah juga dapat mengangkat perekonomian masyarakat. 

"Harapan kita dengan kedatangan tim dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini akan membawa perubahan yang sangat besar untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Karena nanti akan ada intervensi dan pendampingan desa wisata nantinya dari perguruan tinggi yang muaranya akan menjadi desa wisata yang ideal sebagaimana yang dikembangkan oleh Kemenparekraf, kita berharap ini terwujud secepat mungkin," ujar Syatria. 

Dalam kesempatan tersebut, Ketua pengelola Galeri Pinjaik Patah Zulhendra, S.HI yang merupakan Walinagari Panampuang periode 2014-2020, didamping Ketua BUMNag Panampuang Saiyo Alwasman  memaparkan target pengembangan Galeri Sulaman Pinjaik Patah sebagai eduwisata dan muaranya nanti akan menjadikan Nagari Panampuang sebagai desa wisata yang sejalan dengan program yang dikembangkan oleh Kementerian. "Semoga Kemenparekraf bisa wujudkan mimpi kita," ungkap Zulhendra, yang diaminkan kepala Dinas Pariwisata Kab. Agam. 

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Bamus Panampuang yang juga merupakan Pengawas BUMNag Panampuang Saiyo, H. Syofyan, S.Pd dan seluruh pengurus BUMNag dan pengelola Galeri Sulaman Pinjaik Patah. (rls)

 
Top