Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena - Sebanyak 53 wartawan media cetak maupun online se-Sumatera Barat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) di Padang, Senin (8/3). Kegiatan yang diselenggarakan di salah satu hotel berbintang itu merupakan program Dewan Pers bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Dari pagi puluhan wartawan tersebut sudah bersitungkin mengikuti rangkaian mata uji. Bermacam ekspresi terpancar dari wajah mereka. Ada yang dengan santai, namun banyak dalam kondisi tegang.

Ketegangan itu bahkan sudah terlihat dari pagi-pagi sekali. Sebab, sebelum memasuki ruangan 'ujian' terhadap semua calon peserta dilakukan rapid test antigen Covid-19. Akibatnya, selain tegang karena akan mengikuti ujian, terlebih lantaran menunggu hasil rapid test setelah hidung mereka dicolok petugas.

Dari 53 calon peserta UKW yang dirapid, semuanya dinyatakan negatif Covid-19. Lalu, dilakukan UKW. Ketegangan pun kian terasa. Takut hasil akhir dinyatakan tidak kompeten oleh tim penguji. Padahal, profesi wartawan sudah dijalani bertahun-tahun lamanya.

Di lain pihak, ada pula yang tiap sebentar keluar ruangan. Kadang pergi ke toilet, namun ada pula yang sekadar 'mengambil angin'. Pokoknya berbagai ekspresi terpancar dari wajah para wartawan, baik yang muda usia dan muda kelas maupun yang sudah senior, tapi mengambil kelas muda dan lain sebagainya. "Lah tagak-tagak abuak deknyo," kata Bambang Sulistyo peserta UKW kelas madya.

Ketua Dewan Pers diwakili Jamalul Ikhsan mengatakan, agar semua peserta tidak tegang. Sebab, UKW bukanlah hal yang harus ditakutkan oleh para wartawan, lantaran materi yang diuji senantiasa terkait dengan tugas-tugas kewartawanan. "Tentunya hal ini sudah lazim dilaksanakan dalam kerja wartawan sehari-hari," kata Jamalul Ikhsan memberikan sambutan saat acara pembukaan.

Ia mengatakan, perkembangan informasi saat ini sangat pesat, melalui berbagai platform media. Oleh karena itu, wartawan  sebagai penyebar informasi yang dapat dipercaya masyarakat, haruslah kompeten pada profesinya. “Sekarang sangat banyak media baru bermunculan yang jumlahnya mencapai ribuan. Banyak lahir wartawan baru. Agar mereka profesional dengan pekerjaan kewartawanan, maka mereka haruslah kompeten,” tambahnya.

Sementara Gubernur Sumbar diwakili Staf Ahli Gubernur, M. Yani, sangat berterimakasih pada Dewan Pers yang telah mempercayakan tempat UKW di Sumbar. Ia yakin, dengan makin banyaknya wartawan yang kompeten, semakin baik pulalah informasi yang diterima masyarakat.

"Terima kasih karena telah memberikan perhatian besar pada perkembangan pers di Ranah Minang. Semoga kegiatan ini terus berlanjut, agar bisa meningkatkan kualitas SDM para jurnalis," katanya.

Pada UKW kali ini ada 9 kelas terdiri 7 kelas tingkatan muda atau reporter, 1 madya (redaktur) dan satu kelas utama atau setingkat pimpinan hingga pemimpin redaksi. Setiap kelas berisi 6 orang dengan satu penguji.

Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Pers karena telah memberikan kepercayaan ke PWI Sumatera Barat sebagai tuan rumah. Informasi kalau Dewan Pers akan menggelar UKW di Sumbar begitu cepat tersebar, sehingga jumlah peserta yang mendaftar membludak, sehingga harus dilakukan seleksi.

Sementara itu, Ketua Panitia Daerah, Sawir Pribadi mengatakan, UKW kali ini adalah yang ke-15 diselenggarakan PWI Sumbar. Ujian berlangsung selama dua hari, yakni 8-9 Maret. Ini adalah UKW pertama sejak pandemi Covid-19. "Peserta seluruhnya 54, sebagaimana kuota yang diberikan Dewan Pers, namun satu orang mengundurkan diri," ujar Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Sumbar ini. (hn)

 
Top