Faktual dan Berintegritas

 


PADANG -- Asisten I Setdako Padang, Edi Hasymi menyampaikan, dalam satu hari Kota Padang menghasilkan 670 ton sampah. Dari 670 ton, sebanyak 570 sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin, sementara 100 ton dipilah dan dikelola melalui bank sampah.

Hal tersebut disampaikan Asisten I Setdako Padang, Edi Hasymi saat menjadi narasumber di acara Talk Show Bank Sampah Binaan PT Pegadaian di gedung Youth Center, Rabu (8/11).

“Setiap hari, 670 ton sampah dihasilkan. Sebanyak 570 tersebut sampai ke TPA, sementara sisanya 100 ton yang hilang itu dipilih, dikelola melalui Bank Sampah yang ada di Kota Padang. Mengingat kapasitas TPA Air Dingin yang hanya mampu memuat 2 sampai 3 tahun ke depan, Pemko Padang harus melakukan langkah-langkah masif,” jelas Edi Hasimy.

Hal-hal tersebut, jelas Asisten I, ialah berupa mewajibkan ASN dan non-ASN untuk menjadi anggota bank sampah di tempat tinggalnya masing-masing. 

“Masyarakat kita itu suka mencontoh, oleh karena itu kita sebagai ASN dan Non-ASN mencontohkan dengan menjadi anggota bank sampah. Sebagai pemerintah, kita punya peran untuk menginterfensi ini, ada sebanyak 14 ribu ASN,” tuturnya.

Kemudian, tambahnya ialah pemilahan sampah di setiap rumah tangga. Sekiranya, pemilahan sampah yang dilakukan oleh rumah tangga yang dipilah ialah sampah anorganik dan organik.

“Minimal ada tiga kelompok. Kelompok organik. Kelompok anorganik dibagi menjadi limbah plastik, kaleng, kertas satu tempat. Hal ini bergantung pada hasil sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga itu sendiri,” tambahnya.

Meski sudah mewajibkan ASN untuk menjadi anggota Bank Sampah di tempat tinggalnya masing-masing serta menargetkan 1 Bank Sampah per RW, jelasnya juga memerlukan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak pula.

“Mengubah pola pikir masyarakat kita yang bermacam-macam itu tidak mudah. Mengubah pola pikir itu perlu waktu, makanya ASN dan Non ASN kami kita wajibkan menjadi anggota Bank Sampah. Semoga dengan begini sampah yang dihasilkan berkurang serta dikelola dan menjadi emas yang berharga,” tuturnya.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Departemen Komunikasi dan Literasi Divisi TJSL PT Pegadaian Mery Andriati Surya, Ketua Forsepsi Binaan PT Pegadaian Mina Dewi Sukmawati, serta perwakilan pembina bank sampah se-Indonesia. (dkf)

 
Top