Faktual dan Berintegritas


SETUJU atau tidak, Kota Padang makin lama makin rancak. Jalan-jalan yang dulu kisut, sekarang mulus. Jalan yang dulu sempit, kini sudah lebar.

Begitu juga trotoar yabg dulu kecil dan berumput, sekarang lapang dan mulus. Bahkan ada trotoar yang dilengkapi kursi-kursi taman, asyik untuk bersantai.

Tak hanya itu, jembatan-jembatan yang dulu sempit, seiring pelebaran dan pemulusan jalan juga diganti, direhab dan diperlebar. Pokoknya Kota Padang kian tacelak.

Tidak demikian adanya dengan Jembatan Gunuang Nago di Kecamatan Pauah. Jembatan yang melintang di atas Batang Kuranji itu tak obahnya anak tiri nan malang. Sejak saisuak, nasibnya tak berubah.

Jika jembatan-jembatan lain sudah direhab atau diganti dengan yang lebih lebar dan mulus, tapi Jembatan Gunuang Nago tetap saja yang lama.

Jembatan yang menghubungkan Kecamatan Pauah dengan Kecamatan Kuranji itu tetap saja menderita. Kendaraan roda empat yang lewat di sana harus satu satu. Sebab, hanya pas-pasan saja untuk satu mobil.

Lebih memprihatinkan lagi, jembatan utama menuju kampus Unand dan Politeknik Negeri Padang itu hanya berlantaikan lembaran plat besi saja.  Itu pun sudah ada yang lepas atau turun.

Selain itu, bantalan tempat meletakkan plat baja itu yang terbuat dari balok kayu sudah banyak yang lapuk. Makanya ada plat baja itu yang turun dan mencekung. Kondisi itu tentu sangat membahayakan masyarakat pemakain jembatan dimaksud.

Sekadar diketahui, setiap hari ratusan mahasiwa Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang melintas di jembatan itu. Belum lagi para dosen, PNS, pelajar dan masyarakat umum yang jumlahnya jauh lebih banyak. Sebab jalan tersebut sekaligus alternatif masyarakat dari Lubuk Minturun, Kuranji dan bahkan dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Indarung, Solok dan seterusnya.

"Setahu saya, sejak saya anak-anak, jembatan ini begini-begini saja. Bedanya dulu beralaskan papan, sekarang plat baja," kata seorang mahasiwa yang setiap hari bolak-balik Unand dengan Belimbing.

Menurut warga sekitar, sudah berkali-kali ganti walikota, namun jembatan Gunuang Nago tak tergoyahkan. Nasibnya tetap saja seperti itu, tak berubah. (sawir pribadi)
 
Top