Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena -- Setelah bertahan selama dua minggu di zona kuning, Provinsi Sumatera Barat kembali ke zona oranye. Dengan demikian provinsi ini punya risiko sedang Covid-19.

"Pada minggu ke-50 ini, Provinsi Sumatera Barat kembali berada pada zonasi oranye. Artinya berada pada risiko sedang (skor 2,39), setelah sebelumnya selama dua minggu berturut-turut berada pada zonasi kuning," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera, Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang dalam siaran persnya yang diterima swapena.com, Minggu (21/2).

Pada hari ini, pihak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera sekaligus mengeluarkan zonasi per kabupaten/kota. Tidak beda dengan minggu sebelumnya tidak ada zona merah dan hijau, 4 daerah masih berada pada zona oranye, sedangan 15 lainnya sudah dalam zona kuning, termasuk Kota Padang.

Daerah kabupaten/kota yang berada pada zona oranye atau risiko sedang dengan skor 1,81 - 2,40 adalah:

1. Kabupaten Pasaman Barat (skor 2,40)

2. Kabupaten Agam (skor 2,23)

3. Kabupaten Solok Selatan (skor 2,18)

4. Kabupaten Solok (skor 2,17)

Sedangkan 15 kabupaten/kota yang sudah zona kuning atau risiko rendah dengan skor 2,41 - 3,0 yakni:

1. Kabupaten Kepulauan Mentawai (skor 2,68)

2. Kota Solok (skor 2,59)

3. Kota Padang Panjang (skor 2,54)

4. Kota Sawahlunto (skor 2,53)

5. Kabupaten Sijunjung (skor 2,49)

6. Kabupaten Dharmasraya (skor 2,48)

7. Kota Payakumbuh (skor 2,48)

8. Kabupaten Pasaman (skor 2,47)

9. Kabupaten Pesisir Selatan (skor 2,45)

10. Kota Padang (skor 2,44)

11. Kabupaten 50 Kota (skor 2,44)

12. Kabupaten Padang Pariaman (skor 2,43)

13. Kabupaten Tanah Data (skor 2,42)

14. Kota Pariaman (skor 2,42)

15. Kota Bukittinggi (skor 2,41)

Melihat skor tersebut, pada minggu ke-50 pandemi Covid-19 di Sumbar, Kabupaten Kepulauan Mentawai kembali memiliki skor terbaik sesuai indikator kesehatan masyarakat. Kita berharap dengan pemberlakuan Perda No. 6 tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru di Sumbar, akan semakin mempercepat memutus mata rantai Covid-19 di Sumbar," tutup Jasman. (sp)

 
Top