Faktual dan Berintegritas

 


PADANG, Swapena - Setelah dilantik menjadi Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dilepas oleh Pemko Padang. Prosesi melepas itu dilakukan dari rumah dinas Walikota Padang ke rumah dinas gubernur Sumbar, Minggu (28/2).

Mahyeldi diarak dengan bendi menuju Istana Gubernuran. Ratusan aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, tokoh masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Agama di ruang Palanta Kota Padang ikut melepas.

Dalam kesempatan tersebut Gubernur Mahyeldi menyampaikan ungkapan rasa haru dan terima kasih kepada Pemerintah Kota Padang. Tidak terelakkan lagi sejumlah ASN tampak menangis menyaksikan pemimpin Kota Padang tercinta itu pergi memenuhi tugas barunya sebagai Gubernur Sumbar. Mereka diantar arak-arakan kereta kencana (babendi) yang dikawal Patwal.

Dalam kesempatan itu Mahyeldi berpamitan dengan para ASN, karena hidup itu adalah sebuah proses, ada yang datang dan pergi, ada awal dan ada akhir. "Terima kasih kepada Kepala SKPD telah menyempatkan hadir yang telah berkumpul di Palanta, walaupun hanya para eselon yang diundang tetapi sudah mewakili seluruh pegawai. Kami berpamitan mohon kiranya para pimpinan yang mewakili bisa menyampaikan kepada pegawai yang lain yang tidak berkesempatan hadir," kata Mahyeldi.

Sudah banyak suka dan duka yang telah dilalui selama ini, kemudian suka dan duka itu telah menjadi kenangan dan kebersamaan pun akan berakhir. "Tentu pada kesempatan ini kami akan pamit kepada para SKPD. Kami sudah tidak menjadi Walikota lagu, tentunya ada salah dan janggalnya mohon dimaafkan," ucapnya.

Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas kerjasamanya selama ini yang telah membawa Pemkot Padang memiliki prestasi  di tingkat Nasional."Semua itu dicapai atas kerjasama kita, yang telah dilakukan di dalam pemerintahan. Saya bangga pernah bekerjasama, hingga Padang bisa menjadi seperti sekarang ini," ungkapnya.

Kemudian Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama istrinya menaiki bendi untuk diarak ke Istana Gubernuran. (ys)

 
Top