Faktual dan Berintegritas


PADANG, Swapena -- Nilai-nilai adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) harus diajarkan sejak dini kepada generasi muda Sumatera Barat (Sumbar) sehingga melekat dalam pikiran dan akhirnya menjadi perilaku dan karakter dalam keseharian. 

Demikian disampaikan Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi saat membuka Bimbingan Teknis Pengamalan ABS-SBK Bagi Generasi Muda, di Aula Hotel Sakura Syariah, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Jumat (9/7) malam.

"Kegiatan bimtek ini sangat penting sebagai salah satu wujud pelestarian adat dan budaya Minang. ABS-SBK itu harus melekat dalam pikiran dan sikap sehari-sehari, harus menjadi perilaku dan karakter. Jangan sampai nanti orang luar lebih minang pula dari kita. Kita harus bangga jadi orang minang," pesan Buya kepada para peserta.

Tak lupa Buya Mahyeldi, juga memotivasi para peserta dengan fakta-fakta sejarah bahwa kontribusi orang Minang pada bangsa ini sangatlah besar dengan sumbangan pemikiran, perjuangan dan pengorbanan melalui sedikitnya 2 ribu tokoh nasional asal Minang yang mewarnai eksistensi bangsa ini.

"Jumlah orang Minang cuma tiga persen, tapi kontribusinya untuk bangsa ini paling besar melalui tidak kurang dari 2 ribu tokoh-tokoh nasional. Semua ini muncul dari pelestarian adat dan budaya di Nagari. Walaupun nagari itu kecil, tapi pemikirannya jauh lebih besar. Sangat banyak kearifan lokal yang tumbuh di nagari. Nagari menjaga dan merawat nilai2 yang ada di nagari itu sendiri," terang Buya.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini diikuti 50 orang generasi milenial asal Agam dan Bukittinggi ini mengusung tema Peran Generasi Milenial Dalam Pelestarian Adat dan Budaya Minangkabau.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Gemala Ranti, dalam laporannya menyampaikan kegiatan ini sesuai dengan tupoksi Dinas Kebudayaan dalam rangka percepatan pencapaian misi kedua Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar yaitu “Meningkatkan Tata Kehidupan Sosial Kemasyarakatan Berdasarkan Falsafah Adaik Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah."

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman terhadap ABS-SBK dikalangan generasi muda di era globalisasi saat ini. Karena itu kita menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya untuk menggali potensi generasi muda dan diakhir acara nanti peserta juga diminta menulis artikel tentang kebudayaan," ujar Gemala Ranti.

Narasumber diantaranya Ismunandi Sofyan tentang potensi generasi muda Minang. Juga hadir Angku Yus Dt. Perpatiah, Mak Katik, serta akademisi Dr. Zainal Arifin dan Dalmenda Dt. Pamuntjak Alam.

Sementara itu, Bupati Agam, Andri Warman, mengapresiasi kegiatan bimtek ini larena selaras dengan program Pemerintah Kabupaten Agam, diantaranya pengembangan potensi generasi muda dari sisi adat budaya dan juga agama.

"Ikuti bimtek dengan serius dan hasil bimtek ini akan jadi bekal Anda dimasa mendatang. Minimal bisa berpantun, tidak seperti saya, hidup lama dirantau, tak pandai berpantun," katanya berseloroh.

Kegiatan bimtek ini juga dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tidak hanya penerapan 3M, tapi semua peserta juga divaksinasi dilokasi acara, sebelum kegiatan bimtek dimulai.(kmf)

 
Top