Faktual dan Berintegritas


SOLOK, Swapena -- Dinas Kesehatan Kota Solok mengadakan workshop hygiene sanitasi bagi pengusaha depot air minum di aula Dinas Kesehatan Kota Solok, Senin (5/7). Kegiatan itu dipimpin Kabid P2 dan Kesmas, dr. Pepy Ledy Soffiany didampingi Kasi Kesling Kesja OR, Despa Wildawati beserta staf serta 8 orang sanitarian Puskesmas di Kota Solok.

Dalam sambutannya dr. Pepy Ledy Soffiany mengatakan, air bukan saja kebutuhan pokok orang banyak, tapi juga merupakan sumber daya alam. Justru itu, air perlu dimanfaatkan dan diawasi agar kualitasnya tetap terjaga dan tidak membahayakan kesehatan.

Sejalan dengan itu, dalam rangka mendukung program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan memanfaatkan air minum yang berkualitas untuk proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dalam produksi makanan atau minuman bagi masyarakat.

“Seiring dengan pertumbuhan dan pertambahan penduduk yang meningkat, maka kebutuhan akan air minum juga meningkat. Untuk memenuhi kebutuhan air minum penduduk, memang tidak gampang. Dengan tingkat konsumsi air minum rata-rata 2,5 liter per hari pada masing-masing orang, maka penyedian air minum juga mengalami peningkatan. Selain pemerintah, swasta dapat berperan dalam penyedian air minum,” katanya.

Kasi Kesling Kesja OR, Despa Wildawati mengatakan, penyediaan air minum dewasa ini cenderung dijadikan bisnis. "Salah satu peluang usaha tersebut adalah usaha depot air minum. Industri depot air minum telah tumbuh dengan pesat dan telah menjadi salah satu alternatif bisnis berskala kecil dan menengah serta berkontribusi terhadap persediaan air minum dengan harga yang terjangkau,” ujar dia.

Dengan pertumbuhan depot air minum yang cukup pesat, Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Seksi Kesehatan Lingkungan melakukan pembinaan dan pengawasan. Bentuk pembinaan yang dilakukan adalah sosialisasi hygiene dan sanitasi depot air minum.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi hygiene dan sanitasi Depot Air Minum ini dapat menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan khususnya di Kota Solok, sehingga konsumen terlindungi dari penyakit yang bersumber ataupun dapat ditularkan oleh air minum,” harap Despa. (ips)

 
Top