Faktual dan Berintegritas



PADANG, SWAPENA -- Sebanyak 200 seniman direncanakan bakal hadir pada acara Kemah Seniman yang digelar Dinas Kebudayaan Sumatera Barat pada Kamis hingga Sabtu (11-13/11) di Lapangan Komunitas Intro Payakumbuh.

Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Gemala Ranti kepada wartawan, Selasa (9/11) kemarin mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk membangun kolaborasi antar seniman di Sumbar. 

"Dengan adanya kegiatan ini, seniman harus berkolaborasi. Seniman musik dengan film, pertunjukan, teater, sastra dan lain sebagainya. Kolaborasi pun diharapkan mampu menciptakan satu kesatuan dalam menciptakan karya," kata Gemala.

Selain itu juga, dengan adanya kegiatan ini juga bisa menjadi jembatan dengan pihak dari perguruan tinggi dalam mencapai tujuan menghasilkan riset-riset terkait dengan seni dan kebudayaan Sumbar.

"Ide kegiatan kemah ini sudah kami sampaikan ke seniman, dan mereka bersemangat. Banyak juga yang ingin ikut terlibat," kata Kadis Kebudayaan Sumbar ini didampingi Kepala Bidang Seni dan Diplomasi Budaya, Ilfitra.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kasi Diplomasi Budaya Dinas Kebudayaan Sumbar, Vivery Yudi menjelaskan, ada dua metode pengumpulan peserta untuk kegiatan kemah ini, pertama dengan undangan kepada para seniman hasil dari rekomendasi kurator. Ada seniman musik, tari, sastra, seni rupa hingga seni tradisi.

"Kemudian kami juga membuka pendaftaran bagi seniman yang ingin ikut bergabung dalam acara Kemah Seniman ini. Setiap pendaftar nantinya diseleksi dulu," katanya.

Tema kegiatan kali ini, kata Vivery, adalah Alih Wahana, Aliha Wacana. Hal ini sesuai dengan perkembangan teknologi yang mengharuskan seniman untuk sebuah pergerakan revolusi dalam berproses dan berkarya. "Dengan kemajuan teknologi, tentu perlu disikapi oleh para seniman dengan diskusi," ujarnya.

Ada empat agenda besar dalam acara ini nantinya, yakni pertunjukan, diskusi, pameran dan workshop. "Kegiatan ini pastinya juga memasukkan unsur kearifan lokal. Kegiatan ini pun nantinya juga akan menitik-beratkan pada diskusi. Hingga terasah ketajaman analisa serta melahirkan kontribusi untuk pembangunan seni budaya Sumbar yang lebih besar," pungkasnya. (why)

 
Top