Faktual dan Berintegritas


JAKARTA, SWAPENA -- Inilah kabar kurang enak bagi masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mulai awal tahun depan melarang penjualan minyak goreng curah. Kebutuhan masyarakat digantikan minyak goreng kemasan

Langkah ini ditempuh lantaran harga minyak goreng curah sangat bergantung dengan pergerakan crude palm oil (CPO). "Ada kebijakan pemerintah supaya minyak curah yang bergantung pada CPO. Ketika CPO naik maka minyak goreng curah naik. Dan untuk mengantisipasi maka akan mewajibkan peredaran minyak goreng kemasan dan tidak diizinkan lagi minyak goreng curah mulai 1 Januari," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan, dalam diskusi INDEF secara virtual, Rabu (24/11).

Menurut dia, saat ini negara yang masih menjual minyak goreng curah hanya Indonesia dan Bangladesh. Karenanya pemerintah akan mewajibkan untuk menjual minyak kemasan saja.

"Dengan menjual minyak goreng kemasan saja harga akan lebih terkendali, jika begitu bahan baku meningkat. Walaupun jangka panjang akan berpengaruh, tetapi tidak berpengaruh dalam jangka pendek," ungkapnya dikutip detikFinance. 

Sebelumnya diberitakan harga minyak goreng (migor) curah maupun kemasan, terus meroket tanpa ada yang mampu menghalanginya. Masyarakat pun tak tahu harus mengadu kepada siapa, karena kenaikan harga sudah berlarut-larut dan sampai sejauh ini tak terlihat intervensi dari pemerintah.

Saat ini, minyak goreng curah di Kota Padang dijual dengan harga Rp17.000-18.000 per kilogram. Sebelumnya harga termahal Rpp15.000 per kilogram. Tak tertutup kemungkinan bisa menembus angka Rp20.000 per kilogram, jika keadaan masih dibiarkan seperti saat ini.

"Untuk migor kemasan, harga termurahnya sudah mendekati angka Rp20.000 per liter, untuk merek tertentu. Sebelumnya harga tidak sampai Rp15.000 per liter," kata salah seorang ibu rumah tangga mengaku bernama Susi, Kamis (18/11).

Ia mengatakan, karena tingginya harga migor, ia pun harus menyusun lagi menu sambal keluarga. Ia sedapat mungkin menunda sambal gorengan, demi penghematan pengeluaran. (dtc)

 
Top