Faktual dan Berintegritas

Edi Busti  

PADANG, SWAPENA -- Hingga saat ini, Kabupaten Agam belum punya Sekretaris Daerah (Sekda) definitif pasca ditinggal Martias Wanto yang diangkat menjadi Sekda Kota Bukittinggi. Ada 4 calon yang bersaing untuk menempati jabatan tersebut.

Keempat calon itu (menurut abjad) adalah: Andrinal, M.Si, dr. Bakhrizal, MKM, drs.H. Edi Busti, M.Si dan Drs. Welfizar, M.Si. Keempatnya  sama-sama punya peluang untuk menduduki kursi Sekda.

Walau demikian, yang akan ditetapkan sebagai Sekda Kabupaten Agam hanya satu. Lalu, pada siapa peluang lebih besar?

Menilik dari riwayat tugas dan jabatan keempatnya, peluang Edi Busti lebih besar dari ketiga rekannya. Edi Busti adalah pamong senior yang sudah banyak mengenyam asam garam pemerintahan. Setidaknya, ia sudah mengecap karir di berbagai daerah dan jabatan. Mulai dari kantor gubernur Sumbar, Pasaman Barat dan Agam. 

Di kantor gubernur, semasa dipimpin Gubernur Zainal Bakar, Edi Busti jadi orang kepercayaan dalam urusan pemerintahan. Bahkan, terbentuknya tiga daerah otonomi baru, masing-masing Kabupaten Pasaman Barat, Dharmasraya dan Solok Selatan tidak lepas dari andil suami Hj. Elnawati ini. Karena itu, ia cukup dikenal hingga Kemendagri.

Berikut sekilas riwayat tugas dan jabatan yang diemban Edi Busti:

- Pada 2001 ia diberi tugas sebagai Kasubag Kerja Sama Propinsi  dan Luar Negeri Pemprov Sumbar.

- Pada 2006 dipercaya sebagai Kabag Humas Kabupaten  Pasaman Barat.

- Tahun 2008 jadi Kabag Umum Kabupaten Pasaman Barat, setelah itu pada tahun yang sama diamanahi jabatan Kepala BPMPPKB Kabupaten Pasbar. 

- Pada 2010 Edi Busti pindah ke Kabupaten Agam dan dipercaya sebagai Kepala BPMPN Kabupaten Agam.

- Tahun 2012 sebagai Kepala DPPKA Kabupaten Agam.

- Tahun 2015 Kepala DLH Kabupaten Agam.

- Tahun 2017 pindah me Kabupaten Pasaman Barat, lalu diamanahi jabatan Kepala DLH.

- Tahun 2018 Kepala Satpol PP dan Damkar Pasbar.

- Tahun 2019 Kepala BPBD  Kabupaten Pasbar.

- Tahun 2021 pindah lagi ke Kabupaten Agam dan diserahi tugas sebagai Analis Evaluasi Kebijakan  dan  Pelaporan Bappeda Kabupaten Agam.

Di Kabupaten Agam, lulusan terbaik S2 Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan lulusan terbaik PIM 2 LAN RI Jakarta itu pernah menjadikan Nagari Simarasok sebagai nagari terbaik nasional pada 2011. Kemudian membawa kabupaten itu pertama kalinya mendapat opini WTP  atas laporan keuangan pada 2014 ketika menjadi kepala DPPKA setempat.

Di Kabupaten Pasaman Barat, prestasi yang diukir dari tangan Edi Busti antara lain Best Practice  Penanganan Covid-19 tahun 2021  tingkat Sumbar. Selain itu, ia sukses menangani sejumlah bencana yang melanda daerah itu, seperti banjir, longsor dan sebagainya. 

Calon Lain

Lalu bagaimana dengan tiga pesaingnya? Mereka semua juga punya peluang cukup besar. Sebab, mereka adalah pamong-pamong yang telah punya banyak pengalaman di jabatan masing-masing.

Andrinal, M.Si misalnya, pernah memegang jabatan antara lain Camat Lembah Melintang, Pasaman Barat, Camat Pasaman, Kabag Pertanahan Kabupaten Pasbar, Kepala BPMPPKB Pasbar, Kepala DLH Pasbar, Kasat Pol PP dan Damkar Pasbar, Kepala Dinas Perhubungan Pasbar, Kepala DLH Pasbar, pj Sekda Kabupaten Pasbar dan kini sebagai Analis Pemberdayaan Masyarakat di DPMN Kabupaten Agam.

Kemudian dr. Bakhrizal MKM, pernah bertugas sebagai Kepala Puskesmas Tiku, Kasi P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Kabid P2M Dinas Kesehatan agam, Direktur RSUD Lubuk Basung, Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh.

Sedangkan Drs WELFIZAR M.Si  pernah diberi amanah sebagai Camat IV Nagari, Kabupaten Agam, Kabag Pertanahan Kabupaten Agam, Kepala BPMPN Kabupaten Agam, Kepala Bappeda Kabupaten Agam dan fungsional madya Inspektorat Kabupaten Agam. (sp)

 
Top