Faktual dan Berintegritas

 



PADANG, SWAPENA -- Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat (Sumbar) Dr. Riki Saputra, kurang setuju jika pendidikan hanya online atau daring saja. Ia mengataku lebih menyukai pendidikan tatap muka, karena dengan begitu bisa membangun pertemanan dan jaringan.

Selain itu juga bisa menghormati guru, dimana dalam pendidikan hal itu penting. Nanti dalam kehidupan nyata, juga akan bertemu guru-guru yang lain, dan itu harus diingat dengan baik. "Berbuat baiklah, kirim doa sering-sering, doakan guru-guru, teman, saudara, dan sahabat. Mereka guru semua," kata Riki, dalam sambutannya di acara Wisuda ke-69 UM Sumbar, Sabtu (6/11).

Ia yakin alumni UM Sumbar akan berkontribusi untuk bangsa, keluarga, dan dunia. Bagi yang bericita-cita mandiri sebagai pengusaha jangan ragu-ragu, banyak alumni UM Sumbar yang telah menjalaninya. "Bagi yang bercita-cita menjadi politisi silakan kejar dan jalani. Bagi yang melanjutkan studi S2 dan S3 pelajarilah bahasa Inggris dengan baik. Apalagi yang ingin mengarungi dunia, dunia ini luas," ungkapnya.

Pada kesempatan itu, hadir Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan yang menyampaikan orasi ilmiah, berjudul 'Generasi Muda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0'. "Siap tidak siap semua harus siap. Siapa yang berleha-leha maka ia akan ditinggalkan," ujarnya.

Sementara BPH UM Sumbar, Prof.Dr.H.Rusydi mengatakan, kepada para wisudawan-wisudawati, di hadapan terbentang dua jalan, pertama, kembali ke masyarakat dengan status kesarjanaan yang disandang, bekerja dan mengabdi untuk masyarakat.

"Dalam hal ini, yang perlu anda sekalian ingat adalah bahwa anda adalah sarjana yang menyandang nama besar Muhammadiyah. Anda harus menjadi contoh yang baik dan berakhlak dengan akhlak terpuji sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW," katanya.

Ia juga meminta alumni tidak merasa puas dalam menuntut ilmu. "Bagi Strata 1, di hadapanmu ada S2, dan bagi magister atau strata 2, di hadapanmu terbentang strata 3. Minimal terus meng-update dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi, sebab kalau tidak, maka akan digilas oleh perkembangan itu sendiri," katanya. (hn)

 
Top