Faktual dan Berintegritas


PASBAR, SWAPENA -- Menko PMK, Muhadjir effendy, didampingi Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, dan Wakil Bupati Pasaman Barat, Risnawanto meninjau langsung distribusi bantuan ke posko-posko dan tenda warga, dapur umum, serta sekolah yang mengalami kerusakan paska gempa di Pasaman Barat, Kamis (4/3).

Kunjungan dilakukan untuk memastikan ketersediaan layanan kesehatan bagi pengunsi, air bersih, mck, hygiene kit, dan tenda untuk terapi healing. Dalam peninjauan itu juga tampak tenda-tenda darurat di perkarangan rumah warga yang menolak diungsikan dengan alasan menjaga rumah.

Menko PMK, Muhadjir Effendy mengatakan tim gabungan penanganan gempa Pasaman, maupun Pasaman Barat harus melakukan percepatan validasi data pengunsi, serta percepatan validasi data infrastruktur.

"Sinkronkan jumlah orang yang membutuhkan bantuan, dengan stocknya misal, balita ada berapa, kebutuhan nya apa saja. Jangan sampai barang dan kebutuhan tidak seimbang," ujar Menko PMK itu.

Lebih lanjut ia menekankan agar di akhir masa tanggap darurat pada 10 maret nanti, validasi data sudah final dan segera dapat dilanjutkan ke tahap rehabilitasi dan  rekonstruksi.

Sementara itu, Buya Mahyeldi mengatakan di titik-titik pengusi harus diperbanyak tenda untuk pelayanan kesehatan dan trauma healing. Meski di posko-posko tersebut sudah tampak aktivitas layanan kesehatan, menurut Buya masih harus diperbanyak.

"Trauma healing sekilas seperti sepele tapi ini sangat rawan, terutama bagi anak-anak," jelas Buya

Sementara itu data terbaru dari BPBD, korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat tercatat 6 orang meningggal dunia, 23 orang luka berat, 50 orang luka ringan, lebih kurang 11.146 orang mengungsi. Sedangkan untuk infrastruktur tercatat 986 rumah rusak ringan, 3075 rumah rusak sedang, 770 rumah rusak berat, 55 Sekolah, 17 kantor, 1 jembatan, 13 infrastruktur kesehatan, 40 rumah ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah dan beberapa fasilitas umum lainnya.

Di Kabupaten Pasaman tercatat 7 orang korban meninggal dunia, 7 luka berat, 69  luka ringan, 4 hilang serta lebih kurang 4.407 orang mengungsi. Sedangkan infrastruktur tercatat 414 rumah rusak ringan, 305 rumah rusak sedang, 438 rusak berat, 17 sekolah, 2 kantor, 4 jembatan, 7 infrastruktur kesehatan, 9 rumah ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah dan beberapa fasilitas umum lainnya.

Sedangkan untuk Kabupaten Agam, 1 orang luka berat dan 1 rumah rusak ringan, Kabupaten Padang Pariaman 1 rumah rusak ringan dan untuk Kabupaten Limapuluh Kota, 5 rumah rusak ringan, 20 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak berat, 1 perkantoran rusak dan 1 rumah ibadah rusak. (mmc/kmf)

 
Top