Faktual dan Berintegritas

 

Ilustrasi foto Antara

BUKITTINGGI, Swapena -- Gubernur Mahyeldi menegaskan, tidak ada lagi penambahan Keramba Jaring Apung (KJA) baru di Danau Maninjau. Selain itu, masyarakat dituntut ikut menjaga kelestarian danau tersebut.

Ketua Asosiasi Petani, Nelayan KJA Danau Maninjau, Muklis Malik mengatakan, tidak niat untuk berhadapan dengan aparat dalam melihat persoalan Danau Maninjau. "Jangan ada salah menyalahkan antara pemerintah dan masyarakat. Kita tahu dahulunya daerah sekitar Danau Maninjau merupakan daerah miskin. Saat ini mereka mendapatkan kehidupan lebih baik setelah adanya program Keramba Jaring Apung (KJA) pemerintah sejak tahun 1992," ungkapnya.

Mukhlis mengatakan, saat ini masyarakatnya amat resah dan gelisah dengan rencana membongkar KJA yang ada di Danau Maninjau. "Bagi kami ini sesuatu yang memalukan persoalan Danau Maninjau menjadi sorotan dari berbanyak orang, sementara mereka tidak tahu kondisi dampaknya  kepada masyakat. Pencemaran danau itu tidak semuanya berasal dari KJA, akan tetapi banyak hal, ada sampah harian masyarakat, ada dampak pestisida dari pertanian sekitar danau dan juga aktifitas PLTA Maninjau yang berpengaruh besar terhadap kondisi danau," katanya.

Muklis juga menyebutkan, duduk bersama masyarakat Danau Maninjau dengan pemerintah sesuatu yang baik dalam mencari solusi penyelesaian pencemaran danau. "Kami masyarakat Salingka Danau Maninjau juga memiliki niat baik bagaimana Danau Maninjau tidak tercermar dan dapat kembali lestari sebagaimana sebelum-sebelumnya," katanya. (ys)


 
Top