Faktual dan Berintegritas


BUKITTINGGI -- Pemerintah Kota Bukittinggi salurkan bantuan sembako untuk lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Ramlan Nurmatias, bersama Forkopimda, di halaman kantor Balai Kota setempat, Rabu (3/9).

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyampaikan bantuan untuk lansia dan  disabilitas itu bersumber dari APBD Tahun 2025. Sedangkan warga yang menerimanya merupakan warga lansia dan Disabilitas yang  masuk Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Kami di pemerintah berkomitmen untuk tidak membeda-bedakan masyarakat. Jika sesuai aturan berhak menerima bantuan, maka harus dibantu. Kita harus berlaku adil. Namun, jika sudah mampu, maka tidak lagi mendapatkan bantuan,” tegasnya.

Bantuan sembako kali ini, khususnya, untuk beras, diberikan dengan yang terbaik, yaitu, beras kuruik kusuik. Sehingga kualitas beras yang diterima penerima bantuan  merupakan beras premium.

"Kita juga sudah sampaikan ke Bulog, agar bantuan Bukittinggi, diberikan beras kualitas premium. Jika memang anggarannya biasa untuk 20 kg, kalau untuk beras kuruik kusuik hanya 15 kg, tidak apa apa. Agar penerima bantuan dapat yang terbaik juga," ujarnya.

Wako menambahkan, Pemko Bukittinggi juga akan mengajukan bantuan serupa pada tahun 2026 mendatang. Tidak hanya dengan jumlah yang sama, tapi juga semoga bisa ditingkatkan.

Kepala Dinas Sosial Kota Bukittinggi, Syanji Ferdy, menambahkan, bantuan sembako ini ditujukan bagi penyandang disabilitas dan lansia yang sudah terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Nasional. Penerima bantuan telah melalui proses verifikasi oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan dipastikan bukan penerima Program Keluarga Harapan (PKH) maupun bantuan sembako dari Kementerian Sosial.

“Bantuan ini berasal dari APBD Kota Bukittinggi Tahun 2025. Kami berharap kedepan, jumlahnya dapat ditingkatkan dengan dukungan Ketua DPRD. Sebagian penerima tidak dapat hadir secara langsung karena keterbatasan fisik, sehingga diwakili oleh pihak keluarga,” ujar Syanji.

Total nilai bantuan dimaksud mencapai Rp 320,2 juta. Untuk lansia, tercatat 105 keluarga penerima manfaat (KPM) menerima paket senilai Rp 978.819 berisi beras 20 kg, kacang hijau 4 kg, minyak goreng 6 Liter, sarden 4 kaleng, serta susu Anlene 4 kotak. 65 paket sudah tersalurkan di Kecamatan ABTB, Guguk Panjang, dan MKS. 

Sementara itu, bantuan untuk penyandang disabilitas diberikan kepada 280 KPM di tiga kecamatan dengan nilai Rp 777.200 per paket atau total Rp 217,4 juta, yang berisi beras 20 kg, gula 3 kg, minyak goreng 6 liter, sarden 4 kaleng dan 30 butir telur. (gd)
 
Top