Faktual dan Berintegritas


PADANG - Puluhan sepeda motor berhenti di kiri kanan jalan. Tiap motor ada yang duduk sambil menghadap ke para pedagang. Ada pula yang berjalan beringsut seperti siput.

Mereka adalah masyarakat yang tengah berbelanja aneka kebutuhan harian. Mulai dari sayuran, ikan, ayam, peralatan dapur, pakaian dan lain-lain ada di sana.

Itulah pasar kaget Tanjung Aur, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Dikatakan sebagai pasar kaget, karena memang para pedagang memanfaatkan pinggiran jalan saja untuk menggelar dagangan.

Menurut cerita warga setempat , awal terjadinya transaksi di kawasan itu dulunya adalah dari penjual ikan yang  setiap pagi datang dan selalu diserbu masyarakat. Kemudian muncul pula pedagang sayur dan seterusnya, sehingga sekarang tak ubahnya sebuah pasar kecil yang senantiasa ramai setiap pagi hingga menjelang tengah hari. Karenanya warga setempat menamakannya pasar pagi Tanjuang Aua.

Pasar itu memang memanfaatkan pinggiran jalan saja. Sebab di sana sudah penuh oleh bangunan rumah-rumah penduduk.

Selain pedagang yang datang dari berbagai tempat, di sana juga sudah ada kedai-kedai milik warga setempat.  Mereka juga menjual aneka kebutuhan harian.

Masyarakat yang berbelanja di pasar kaget itu adalah para penghuni perumahan-perumahan di kawasan Lubuk Minturun. Transaksi pun cukup dari atas sepeda motor saja.

Akibat aktifitas transaksi di kiri kanan jalan, kadang terjadi juga kemacetan. Namun karena panjang areal tak sampai  100 meter, maka hal itu tak masalah bagi pengguna jalan. (sp)
 
Top